Memaknai Maulid Nabi dengan Persatuan, Berkolaborasi Majukan Negeri

Memaknai Maulid Nabi dengan Persatuan, Berkolaborasi Majukan Negeri

BEKABAR.ID, KUALATUNGKAL - Perayaan hari Maulid Nabi Muhammad SAW adalah memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad. Dalam Kalender Islam atau Hijriyah, kelahiran Nabi Muhammad dirayakan setiap 12 Rabiul Awal setiap tahunnya.

Banyak sekali makna yang bisa dipetik dalam setiap perayaannya, salah satunya yakni momentum untuk meneladani, menghayati, dan memuliakan Rasulullah dengan berperilaku dalam membangun persatuan bangsa Indonesia.

"Rasulullah adalah teladan dalam iman, Islam, ihsan, dan akhlak mulia. Ekspresi dari hal itu mestinya melahirkan sifat kasih sayang kepada sesama manusia, yang berwujud dengan mencintai perdamaian, saling menghormati dan menghargai dan sebagainya," kata Siti Maidina Herdiyanti, S.IP, M.IP, Selasa (26/09/23).

Ia mengungkapkan makna peringatan maulid Nabi Muhammad sebagai pesan untuk membangun persatuan umat sesuai dengan konsep ukhuwah wathaniyah yang tertuang dalam piagam Madinah. "Salah satu pelajaran yang diambil dari Maulid Nabi Muhammad SAW ialah pesan untuk membangun persatuan umat, dan solidaritas kita, ukhuwah kita, termasuk ukhuwah wathaniyah. Ukhuwah wathaniyah ini adalah ukhuwah untuk bagaimana membangun persaudaraan kebangsaan, keberhasilan baginda rasul membangun ukhuwah wathaniyah," terang Caleg Dapil 1, DPRD Tanjab Barat ini.

Dina menjelaskan, kaitan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dengan Piagam Madinah tersebut sebagai tuntunan kepada umat untuk menghargai pluralisme.

"Piagam Madinah ini mengajarkan kepada umat Islam untuk menghargai pluralitas, perbedaan suku, golongan, dan agama. Andaikan dikaitkan dengan maulid Nabi, hal ini perlu disampaikan kepada umat bagaimana membangun ukhuwah wathaniyah, karena jika ukhuwah wathaniyah ini terbangun, maka otomatis ukhuwah islamiyahnya juga terbangun," ungkap Jubir Muda DPP PAN ini.

Peringatan Maulid Nabi, lanjut dia, juga bisa menjadi peluang untuk melakukan dialog dan membangun hubungan yang baik dengan anggota komunitas agama lain. "Hal ini dapat mempromosikan toleransi, pemahaman, dan persatuan antara berbagai kelompok agama," tukasnya.

Untuk itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat agar mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW ini sebagai pembawa amanah tentang ajaran dan nilai-nilai persatuan. "Bersatu, berkolaborasi  untuk memajukan negeri," tukasnya. (red)