BEKABAR.ID, JAMBI - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina
menginformasikan telah terjadi kecelakaan di area sumur WB-D7 di Tanjung Jabung
Barat, Jambi, yang dioperasikan Perusahaan Jasa Pengeboran (Drilling Service
Companies) pada Senin (9/1).
Kecelakaan tersebut melibatkan tiga pekerja, dua di antaranya
berasal dari perusahaan Bohai Drilling Contractor dan satu berasal dari Great
Wall Drilling Contractor. Kedua service companies tersebut merupakan kontraktor
penyedia Rig Bohai-85 yang tengah melakukan workover program di sumur WB-D7 di
Wilayah Kerja Jabung.
Saat ini, ketiga orang pekerja yang terluka dalam kecelakaan
tersebut telah ditangani di rumah sakit di Jambi. Setelah pemeriksaan
menyeluruh, satu karyawan diizinkan menjalani rawat jalan dan dua lainnya
melanjutkan perawatan secara intensif di rumah sakit.
“Dua pekerja yang masih dirawat saat ini dalam kondisi stabil
dan tengah mendapat penanganan lebih lanjut dari tim dokter spesialis. Sebagai
informasi, satu orang dirawat untuk luka bakar dan satu orang dirawat untuk
patah tulang” Vice President Human Resources and Relations PetroChina Dencio
Renato Boele menyampaikan.
“Saat ini, kami terus berkoordinasi dengan Drilling Service
Companies tersebut untuk penanganan pasien serta pembenahan kondisi rig di
lokasi. Kami juga telah melaporkan kejadian ini kepada SKK Migas dan Direktorat
Jenderal Minyak dan Gas,” Dencio melanjutkan.
Sampai saat ini, kegiatan produksi minyak dan gas di Wilayah
Kerja Jabung masih berlangsung normal dan proses investigasi di lapangan terus
dilakukan.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan
membenarkan adanya kejadian tersebut. “Kami sudah menerima laporan kecelakaan
kerja di Rig Bohai-85 semalam, tidak ada korban jiwa yang fatal, namun tiga
orang yang mengalami luka-luka,” ungkap Anggono. “Meskipun demikian, SKK Migas
minta agar KKKS PetroChina segera mendalami kejadian ini dan bersinergi dengan
pemangku kepentingan di daerah sesuai tupoksi masing-masing yang
memperhatikan koridor peraturan dan
perundangan yang berlaku,” lanjutnya.
Anggono menyampaikan bahwa pada prinsipnya SKK Migas selalu
menekankan agar KKKS menjalankan kegiatan operasi hulu Migas sesuai dengan SOP
yang berlaku termasuk dalam hal menjaga keamanan dan kehandalannya.
Anggono juga mendoakan agar kondisi para pekerja terutama
untuk dua pekerja yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah
sakit segera membaik dan bisa pulang ke rumah. “Atas kejadian ini, kami
mengharapkan bahwasanya yang menjadi korban dapat segera pulih dan dapat
kembali bekerja di area operasional KKKS PetroChina dan kegiatan operasi tetap
dapat berjalan untuk dapat memberikan kontribusi pada ketahanan energi
nasional,” ujar Anggono. “Apabila sudah ada informasi yang bersifat tepat dan
pasti akan kami informasikan lebih lanjut.” tutupnya.
Sebagai KKKS yang berada di bawah pengawasan dan pengendalian
SKK Migas, KKKS PetroChina mengoperasikan Wilayah Kerja Jabung di Provinsi
Jambi selama 24 jam sebagai tulang punggung kegiatan eksplorasi dan produksi
minyak dan gas, sebagai upaya pemenuhan
ketahanan energi nasional. (*/seb)