BEKABAR.ID, TANJAB BARAT - Ketua Himpunan nelayan seluruh indonesia (HNSI) Syufrayogi Syaiful, S.IP bagikan sembako kepada masyarakat pesisir dan nelayan di kantor sekreteriat HNSI, Kelurahan Tungkal 1, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat, Sabtu (04/04/20).

Bersama para anggota, selain membagikan sembako, pria yang akrab disapa Yogi ini juga tampak membagikan masker kepada masyarakat.

"Ini bentuk respon dan kepedulian kita terhadap warga yang saat ini tidak bisa beraktifitas seperti biasa," kata Yogi kepada bekabar.id.

Menurut anggota DPRD Tanjab Barat ini, 05oritas masyarakat di area pesisir tersebut bermatapencaharian sebagai nelayan. Semejak mewabahnya virus Corona (Covid-29), hasil tangkapan mereka tidak bisa di ekspor keluar daerah.

"Penampung - penampung ikan sekarang banyak yang tutup, karena tidak bisa menjual hasil laut keluar daerah. Sehingga berefek kepada masyarakat pesisir yang rata - rata berprofesi sebagai nelayan udang ketak dan nelayan jaring ikan," terangnya.

Ia berharap kepada Pemkab Tanjab Barat untuk lebih jeli melihat persoalan ini. "Kita minta Pemkab segera meyalurakan bantuan seperti sembako maupun bentuk lainnya kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat imbas dari virus corona," ucapnya.

Politisi Golkar ini juga menghimbau kepada masyarakat diseputaran pesisir pantai untuk menjaga kebersihan pasca virus Corona serta tidak membuang sampah ke laut dan ke sungai. "Ini juga merupakan teguran dari tuhan untuk kita agar menjaga lingkungan dan bumi ini untuk anak cucu kita kedepan," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Ijal selaku nelayan udang ketak mengakui sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih atas respon cepat ketua HNSI terhadap imbas Covid-19 kepada masyarakat nelayan. "Yang korban itu kami, tambah miskin dan makinsusah cari makan," bebernya.

Hal senada juga dikatakan Dana Alang. Nelayan jaring ini sangat mengapresiasi gerakan ketua HNSI. "Kami tidak perlu minta banyak, asal mereka peka mersakan penderitaan kami" imbuhnya.

"Tolonglah kepada Pemkab, kami minta responnya sama seperti teman-teman HNSI ini. Untuk apa APBD besar tapi tidak pernah menuntaskan kemisikanan yang terjadi dengan masyakat nelayan dan pesisir," pungkasnya. (seb)