Fadli Sudria Perjuangkan Pembangunan Jembatan Kelok Sago di Tahun 2022, Ternyata Anggarannya Puluhan Miliar

Fadli Sudria Perjuangkan Pembangunan Jembatan Kelok Sago di Tahun 2022, Ternyata Anggarannya Puluhan Miliar

Fadli Sudria (kanan) bersama Edi Purwanto berbincang dengan Walikota Sungai Penuh soal pembangunan kedepan / IST

BEKABAR.ID, KERINCI - Pembangunan jembatan Kelok Sago, Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci akan menjadi fokus pembangunan dari anggota DPRD Provinsi Jambi Fadli Sudria.

Hal tersebut ia nyatakan saat mengunjungi Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh bersama dengan ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto.

"Di APBD 2022 nanti kita akan prioritaskan itu (Jembatan Kelok Sago, red). Karena sudah dua tahun mangkrak akibat pandemi Covid-19, jadi kemarin anggarannya tidak cukup," kata dia, Jumat (30/7/21).

Pimpinan Komisi Tiga DPRD Provinsi Jambi ini menyebutkan, pembangunan tersebut di akomodir sesuai dengan permintaan Bupati Kerinci Adirozal beberapa waktu lalu dengan tujuan untuk mempersingkat perjalanan warga yang hendak ke Jambi.

"Ada kira-kira sepanjang 23 kilometer jalan yang akan terpangkas. Jadi kita tidak melewati area Desa Pulau Pandan lagi, karena nanti jalan sudah lurus dari Desa Sanggaran Agung tembus ke Muara Emat," tutur politisi PAN ini.

Hal tersebut tentunya akan menguntungkan warga Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh yang hendak ke Jambi. "Kalau anggarannya berkisar Rp 43 miliar," ucapnya.

Pada tahun 2023, Fadli Sudria mengungkapkan akan memfasilitasi PDAM regional dan TPA regional yang dibangun pada wilayah Kabupaten Kerinci dengan anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp 100 miliar.

"Di TPA regional itu ada tempat mengola sampah juga. Tentunya hal tersebut akan menyerap tenaga kerja, tentunya membuat PAD Kerinci akan meningkat karena Kota Sungai Penuh juga akan mendistribusikan sampah ke TPA tersebut," jelasnya.

Setelah DLH Provinsi Jambi mengeluarkan amdal, lanjut dia, Pemkot Sungai Penuh dan Pemkab Kerinci diminta duduk bersama perihal distribusi sampah.

"Kuncinya tahun ini ada di Bupati Kerinci dan Walikota Sungai Penuh, apakah mau menyetujui atau tidak," pungkas dia. (red)