Insiden Lion Air JT603 Gagal Lepas Landas di Jambi, Direspon Pimpinan Dewan Provinsi

Insiden Lion Air JT603 Gagal Lepas Landas di Jambi, Direspon Pimpinan Dewan Provinsi

BEKABAR.ID, JAMBI - Insiden gagal lepas landas yang dialami pesawat Lion Air JT603 di Bandara Sultan Thaha Jambi terus menjadi sorotan publik, terutama menyangkut aspek keselamatan penerbangan. Kejadian pada Kamis sore, 10 April 2025 itu nyaris membahayakan nyawa hampir 200 penumpang dan berdampak pada penundaan sejumlah jadwal penerbangan lainnya.

Merespons serius insiden tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, mengungkapkan bahwa Komisi V DPR RI akan turun langsung ke Jambi pada Senin, 14 April 2025. Kehadiran Komisi yang membidangi infrastruktur dan transportasi ini bertujuan untuk melakukan inspeksi dan investigasi terhadap kondisi fisik landasan pacu Bandara Sultan Thaha.

“Komisi V hari Senin datang ke Jambi. Dengan kejadian ini, landasan pacu harus diidentifikasi kembali. Ini harus menjadi bahan kajian serius DPR RI,” tegas Ivan Kamis (10/4).

Ivan yang juga merupakan mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi itu menekankan bahwa konstruksi runway bandara harus memenuhi standar teknis tinggi, tidak bisa disamakan dengan jalan aspal biasa. “Runway itu harus benar-benar datar, kedap air, dan bebas dari genangan. Kalau sampai terjadi lendutan, bisa jadi ini indikasi kesalahan konstruksi atau kegagalan material,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ivan meminta agar penyebab pasti insiden tidak langsung disimpulkan secara sepihak. Menurutnya, investigasi menyeluruh harus dilakukan untuk mengidentifikasi apakah kegagalan lepas landas disebabkan oleh kondisi landasan pacu atau oleh faktor teknis pesawat itu sendiri. “Harus diurai satu per satu, agar solusinya tidak salah arah,” katanya.

Pernyataan Ivan sedikit berbeda dari penjelasan General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Ardon Marbun. Ia menyebut bahwa penyebab utama insiden diduga karena permukaan runway yang melendut akibat suhu panas ekstrem, yang kemudian membuat ban pesawat Lion Air JT603 meleleh saat hendak lepas landas.

“Runway kami tutup sementara hingga pukul 17.30 WIB untuk proses evakuasi pesawat. Operasional kembali dibuka pada pukul 18.00 WIB,” ujar Ardon.

Diketahui, pesawat Lion Air JT603 yang dijadwalkan terbang menuju Jakarta pada pukul 14.30 WIB tersebut terpaksa dibatalkan keberangkatannya. Seluruh penumpang diturunkan kembali ke ruang tunggu demi alasan keselamatan. Beberapa penerbangan lain juga mengalami keterlambatan sebagai dampak dari penutupan landasan pacu.

Kecelakaan ini juga memantik reaksi dari kalangan masyarakat sipil. Aktivis mahasiswa Jambi, Danil Febriandi, menyebut insiden tersebut sebagai alarm keras terhadap sistem keselamatan transportasi udara di daerah.

“Kalau benar ada kerusakan di runway yang sudah diketahui tapi belum diperbaiki, ini bentuk nyata kelalaian. Kita sedang bicara soal keselamatan dan nyawa manusia,” kata Danil.

Ia mendorong agar investigasi dilakukan secara menyeluruh dan tidak hanya berhenti pada tataran administratif. “Ini momentum untuk evaluasi total terhadap kelayakan infrastruktur bandara dan sistem pengawasannya," tukasnya.

Danil juga berharap kedatangan Komisi V DPR RI tidak sekadar seremonial, tetapi menjadi momen yang benar-benar dimanfaatkan untuk mendorong audit teknis menyeluruh serta langkah korektif yang cepat dan tegas. “Kita ingin ada jaminan bahwa insiden serupa tak akan terulang lagi. Keselamatan penumpang adalah harga mati,” tutupnya.

Editor: Sebri Asdian