Semangat Hijau dari Jambi di Jambore Nasional Kementerian Kehutanan & Lingkungan Hidup

Semangat Hijau dari Jambi di Jambore Nasional Kementerian Kehutanan & Lingkungan Hidup

Oleh:

Muhammad Fiqra Angkasa

Siswa Kelas XI SMA Negeri Titian Teras

H. Abdurrahman Sayuti

“Yang punya akal di dunia ini cuma manusia untuk menjaga dan merawat lingkungannya.” Kalimat itu yang begitu membekas dalam benak saya, saat mendengarkan langsung arahan Dra. Jo Kemala Sari, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Pesan sederhana, namun memiliki makna mendalam: hanya manusialah yang diberi akal untuk menjaga bumi ini, bukan merusaknya.

Saya bersyukur mendapat kesempatan istimewa menjadi salah satu perwakilan Provinsi Jambi dalam ajang Jambore Generasi Hijau 2025 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kegiatan nasional ini mempertemukan saya dengan 157 putra-putri terbaik dari 38 provinsi, 106 kabupaten/kota, dan 96 sekolah di seluruh Indonesia. Selama enam hari di Jakarta, kami menghidupkan tiga prinsip utama: Belajar, Berbagi, dan Bersama.

Kami belajar mendalami isu-isu lingkungan yang semakin kompleks, dari perubahan iklim, krisis air, hingga pelestarian hutan. Kami berbagi cerita, ilmu, serta budaya daerah masing-masing, saling melengkapi dengan pikiran yang terbuka. Dan yang terpenting, kami bergerak bersama dengan satu tekad: mewujudkan Indonesia yang lebih hijau, lebih sehat, dan lebih layak huni untuk generasi mendatang.

Enam hari itu begitu indah, penuh warna, dan meninggalkan jejak berharga dalam hidup saya. Kini saya kembali ke tanah kelahiran, membawa pulang ilmu, pengalaman, dan semangat yang tidak boleh berhenti di diri saya pribadi. Saya ingin menyalurkan semuanya untuk Jambi, agar terwujud cita-cita “Jambi yang Lebih Hijau.” Untuk itu, saya mengajak para pemuda di bumi sepucuk Jambi sembilan lurah untuk ikut bergerak. Bumi ini bukan warisan, tetapi titipan untuk anak cucu kita. Maka, menjaga lingkungan adalah kewajiban bersama.

Saya berdiri di sini bukan hanya sebagai seorang siswa, tapi sebagai bagian dari “keluarga lingkungan” yang harus bersuara, bergerak, dan berbuat nyata.

Kepada keluarga besar regional Sumatera, terima kasih atas kerja sama dan kebersamaan yang indah. Dari seruan semangat “Harimau Sumatera HORAS! RANCAK BANA! ELOK NIAN! TABIK PUN!” kita belajar bahwa keberagaman adalah kekuatan. Semoga kita tetap solid, saling bantu, dan terus bersinar, baik di panggung besar maupun di lingkungan masing-masing.

Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci yang telah memberi dukungan penuh, kepada orang tua, sahabat, dan seluruh orang terdekat yang selalu memberi semangat luar biasa, hingga saya berani melangkah jauh. Semua doa dan dorongan itulah yang menjadi bekal terbesar saya.

Terakhir, saya berterima kasih kepada Jambore Generasi Hijau 2025 atas pengalaman berharga yang membuka mata dan hati kami semua. Kepada seluruh sahabat JGH’25, jangan pernah lupakan kenangan indah di Jakarta. Semoga dari pertemuan singkat ini, lahir generasi yang mampu menjaga bumi, karena bumi tidak butuh kita, tetapi kitalah yang membutuhkan bumi.