Monadi: Pemimpin yang Mencintai dan Dicintai Rakyatnya

Monadi: Pemimpin yang Mencintai dan Dicintai Rakyatnya

Oleh:

Yuda Oktana

Staff PROKOPIM Kabupaten Kerinci

Ini bukan kisah Romeo dan Juliet, bukan pula cerita film Dilan dan Milea yang sedang dimabuk cinta. Namun, ini adalah kisah cinta yang tak kalah romantis—tentang pemimpin dan rakyatnya. Cerita yang mekar di kaki Gunung Kerinci, saat embun pagi masih setia menyapa jam 06.15, di Ujung Barat Provinsi Jambi.

Adalah Monadi, Bupati Kerinci, yang tak hanya mencintai rakyatnya, tetapi juga dicintai dengan tulus oleh rakyatnya. Cinta ini bukan basa-basi. Ia lahir dari kedekatan yang nyata, dari peluh yang dibagikan di lapangan, dari tawa anak-anak yang merasakan ketulusan, dan dari pelukan hangat rakyat setiap kali ia datang menyapa.

Monadi tidak hanya duduk di balik meja kekuasaan, ia duduk bersama rakyat. Ia menyatu, melebur dalam kehidupan masyarakatnya. Kepeduliannya tampak dalam kepekaannya menangkap suara-suara kecil yang sering terabaikan: aspirasi yang lirih, harapan yang samar, hingga ketakutan dan kekhawatiran yang sunyi.

Kemesraan antara pemimpin dan rakyatnya bukanlah kebetulan. Ia dibangun dari pemahaman yang mendalam, dari keberanian untuk mendengar dan kerendahan hati untuk hadir dalam dunia rakyatnya. Ia bukan sekadar kepala daerah, tapi sahabat, pelindung, dan mitra hidup masyarakat Kerinci.

Tak heran jika Monadi selalu disambut dengan senyum yang merekah, genggaman tangan yang erat, dan tatapan mata penuh harap. Baik di acara resmi maupun saat blusukan tanpa seremoni, ia tetap menjadi sosok yang dirindukan.

Kepercayaan Rakyat

Kemesraan seorang bupati dengan rakyatnya adalah adalah cerminan dari kepercayaan terhadap pemimpinnya. Kecintaan ini melahirkan rasa percaya, memperoleh kepercayaan publik itu mahal harganya, tidak bisa dibangun sekejap mata atau tampilan citra di depan media-media, kepercayaan dihasilkan melalui proses komunikasi, dialog, keterbukaan dan kredibilitas. Sebagaimana dikatakan oleh Dwiyanto (2011), kepercayaan publik adalah kondisi saat masyarakat merasa yakin bahwa pemerintah mampu melindungi dan memenuhi kebutuhan mereka. Inilah yang terus diupayakan oleh Monadi: menciptakan ruang dialog, memperkuat harmoni sosial, dan menumbuhkan gotong royong lintas lapisan.

Rasa saling percaya dan harmonisasi antarkelompok masyarakat merupakan prasyarat utama bagi keberlangsungan proses peningkatan kesejahteraan dan pengembangan standar-standar baru kesejahteraan hidup masyarakat secara menyeluruh. Rasa saling percaya dan harmonisasi akan mengantar masyarakat untuk bekerja bersama-sama tanpa rasa saling curiga di dalam melaksanakan kegiatan pembangunan daerah di berbagai sektor dan di berbagai lapisan masyarakat guna mencapai kesejahteraan rakyat daerah.

Monadi menyadari bahwa cinta tanpa pembuktian akan hambar. Maka setiap janji harus diwujudkan dalam program nyata. Setiap pelukan rakyat harus dibalas dengan kerja yang berdampak. Sebab kepercayaan mudah retak jika janji tinggal kata-kata. Inilah yang terus diupayakan oleh Monadi mendorong kabinetnya bergerak cepat mewujudkan visi dan misinya.

Kemesraan ini adalah modal sosial. Dan Monadi telah menjadikannya fondasi yang kokoh untuk membangun Kerinci. Legitimasi kepemimpinannya bukan sekadar angka hasil pemilu, tapi juga detak jantung rakyat yang bersatu dalam keyakinan bahwa mereka tidak sedang berjalan sendiri.