BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH – Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nusantara Sakti Sungai Penuh resmi melepas mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Tahun 2025 di kampus setempat, Selasa (12/8/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Penguatan Tata Kelola Lingkungan Berkelanjutan”, sebagai wujud nyata peran perguruan tinggi dalam pembangunan daerah.
Acara pelepasan dihadiri oleh Wali Kota Sungai Penuh diwakili oleh Asisten III, M. Rasyid, Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Sungai Abadi (YPTSA) Kerinci, Sri Eliyanti, S.Ag., M.Pd.I, pimpinan dan pejabat kampus, serta tamu undangan.
Dalam arahannya, Sri Eliyanti menegaskan bahwa program Kukerta kali ini bukan sekadar proyek akademis, melainkan gerakan bersama untuk mewujudkan visi Kota Sungai Penuh JUARA: Jujur, Adil, dan Sejahtera.
Menurutnya, ada tiga tantangan utama yang menjadi fokus pengabdian mahasiswa, yaitu meningkatnya volume sampah yang belum tertangani optimal, belum tergarapnya potensi bambu betung, serta masih adanya kasus stunting di beberapa desa.
“Tiga isu ini harus kita jawab dengan langkah nyata berbasis ilmu pengetahuan, partisipasi masyarakat, dan sinergi lintas sektor. Kita akan menggabungkan kekuatan pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat sipil melalui pendekatan Quadruple Helix,” ujar Sri Eliyanti.
Ia menjelaskan, program ini dirancang dalam kerangka kerja lima tahun. Tiga tahun pertama difokuskan pada pembentukan bank sampah, pelatihan pengolahan sampah dan bambu, serta peningkatan kesadaran lingkungan. Tahun keempat akan menjadi tahap pengembangan usaha dan kelembagaan, sedangkan tahun kelima ditargetkan tercapai kemandirian masyarakat dan replikasi program ke wilayah lain.
Manfaat yang diharapkan meliputi berkurangnya volume sampah, konservasi hulu sungai, penghijauan dengan bambu betung, pertumbuhan UMKM berbasis bambu, penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan warga, serta penurunan angka stunting di desa sasaran.
Sri Eliyanti berpesan kepada mahasiswa agar terlibat aktif sebagai pelaksana, inovator, peneliti, dan fasilitator masyarakat. Ia juga mengajak mitra pemerintah dan dunia usaha untuk menjadikan program ini sebagai contoh kolaborasi yang berkelanjutan, bukan hanya kegiatan seremonial.
“Saya berharap program ini menjadi legacy perguruan tinggi kita, warisan berharga yang bermanfaat tidak hanya untuk Kota Sungai Penuh, tetapi juga dapat menjadi model nasional pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan,” tutupnya.
Pelepasan mahasiswa Kukerta ini menjadi langkah awal bagi STIA Nusantara Sakti untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan praktik lapangan, sekaligus memberi dampak nyata bagi masyarakat di bidang lingkungan, ekonomi, dan kesehatan.
Editor: Sebri Asdian