BEKABAR.ID, KERINCI - Keresahan warga terhadap truk
material dengan muatan material pasir dalam keadaan basah yang melintas dari
arah Hiang, Sebukar, hingga wilayah Kecamatan Danau Kerinci yakni Tanjung
Tanah, Seleman dan Sanggaran Agung dan menuju ke lokasi PLTA Kerinci Merangin
Hidro seolah tak didengar oleh pemangku jabatan di Kabupaten Kerinci.
Hal tersebut seoalah dibiarkan meskipun
material yang diangkut tersebut diduga melibihi tonase dan tentu dapat merusak
jalan yang baru diperbaiki beberapa bulann lalu. Selain itu kenyamanan
pengendara yang terganggu akibat lintasan truk yang kerab beriringan itu juga tak
dihiraukan, meskipun konvoy truk tak menyebabkan macet seperti di Tembesi.
Berdasarkan penelusuran bekabar.id,
penyuplai material ini disinyalir dan disebut-sebut dimainkan oleh salah
seorang anggota DPRD Kerinci dari Partai PKB. Dengan powernya sebagai dewan,
dirinya mengatur sedemikian rupa agar bisnisnya ini berjalan dengan mulus,
meski merusak fasilitas warga.
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kerinci Heri Zaldi seolah tak berdaya
dengan bisnis anak buahnya yang bakal merusak fasilitas warga itu. Ketika
dikonfirmasi Sabtu (13/5/23), Heri mengatakan hal tersebut diluar kapasitasnya
sebagai ketua partai.
“Itu diluar kapasitas kita, karena
menyangkut bisnis. Kecuali kalau urusan partai barulah saya bisa berkomentar,”
ujarnya.
Ketika ditanya mengenai aturan di
interen PKB soal etika kader ketika menjadi wakil rakyat yang tentu harus mensejahterakan
rakyat dengan keterwakilannya, Heri lagi-lagi tak bisa berkomentar banyak. “Kalau
masalahnya berhubungan dengan PKB, moral misalnya, itu ada tindakan tegas. Tapi
kalau urusan bisnis atau perusahaan, kita tidak ada kewenangan. Karena itu
(bisnis, red) bukan wilayah kita,” ucapnya.
Hal senada juga terjadi pada Ketua
DPRD Kerinci Edminuddin, pesan WhatssApp yang dilayangkan terkait hal ini pun
tak digubris, meski pesan tersebut sudah berconteng biru.
Diberitakan sebelumnya, Puluhan dump
truck pengangkut material proyek PLTA PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) masih
melintas di Jalan Nasional di Kerinci. Pantauan bekabar.id Rabu (02/05/23),
mobil tersebut mengangkut pasir yang melintas dari arah Hiang, Sebukar, hingga
wilayah Kecamatan Danau Kerinci yakni Tanjung Tanah, Seleman dan Sanggaran
Agung dan menuju ke lokasi PLTA.
Entah apa pertimbangannya, mobil
terlihat berbondong-bondong convoy sewaktu shalat Magrib saat kondisi lintasan
jalan lebih sepi dari biasanya.
Ceceran air pun tampak membasahi
aspal yang beberapa bulan lalu diperbaiki. Meski tak menimbulkan kemacetan,
namun mobil yang convoy itu tampak mengganggu para pengguna jalan.
Arya, salah satu warga Desa Sanggaran
Agung, Kecamatan Danau Kerinci menyayangkan jalan Nasional masih dijadikan
akses pengangkutan material. “Jalan Nasional ini baru diperbaiki beberapa bulan
lalu. Kalau masih dijadikan lintasan mobil yang bermuatan berat, tentu jalannya
akan cepat rusak,” ujarnya kepada bekabar.id, Rabu (03/05/23).
Dirinya juga menyebutkan, selama truk
beroperasi, kenyemanan pengendara juga terganggu. “Tentu mengganggu pengguna
jalan lah, selain asap truk yang menghalangi jarak pandang, debu dan iringan
convoy juga membuat pengendara tidak nyaman,” ucap Arya.
Arya meminta agar PLTA membuat jalur
khusus untuk pengangkutan material. Selain itu ia juga minta kepada Pemerintah
Daerah dan instansi terkait untuk menindak mobil truk yang membawa material
PLTA melebihi tonase.
“Kepada pemerintah untuk meninjau,
memantau serta menindak operasi pengangkutan material, terlebih jika sudah
melibihi tonase ” tukasnya.
Sementara, Kepala Divisi Humas dan
CSR PT Kerinci Merangin Hidro Aslori Ilham ketika dikonfirmasi bekabar.id
enggan berkomentar. Pesan via WhatsApp yang dilayangkan tidak respon. (seb)