Sinergi DPRD dan Pemkab Tanjab Barat Terjalin dalam Coffee Morning, Fokus pada Kebijakan Berpihak Rakyat

Sinergi DPRD dan Pemkab Tanjab Barat Terjalin dalam Coffee Morning, Fokus pada Kebijakan Berpihak Rakyat

BEKABAR.ID, TANJABBARAT - Suasana hangat penuh kebersamaan tampak mewarnai kegiatan coffee morning yang digelar di Rumah Dinas Bupati Tanjung Jabung Barat, Selasa pagi (10/06).

Acara ini mempertemukan pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan Bupati beserta jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam sebuah pertemuan santai namun bermuatan strategis.

Kegiatan ini bukan sekadar ajang sarapan pagi bersama, tetapi menjadi momentum penting dalam memperkuat komunikasi antara lembaga legislatif dan eksekutif. Dalam forum tersebut, dibahas berbagai isu penting daerah, termasuk salah satunya adalah mengenai strategi penguatan pengelolaan Participating Interest (PI) 10% pada sektor migas.

Ketua DPRD Tanjab Barat, Hamdani, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini harus terus dirawat sebagai wadah membangun sinergi kebijakan yang berpihak pada rakyat.

“Kami di DPRD sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai ruang dialog terbuka antara legislatif dan eksekutif. Banyak persoalan daerah yang bisa dicarikan solusi bersama dengan duduk satu meja seperti ini. Termasuk soal Participating Interest 10%, ini bukan hanya soal pembagian keuntungan, tetapi soal kedaulatan daerah dan keberpihakan terhadap masa depan ekonomi masyarakat Tanjab Barat,” ujar Hamdani.

Ia menambahkan bahwa DPRD siap mendorong kebijakan yang konstruktif dan menekankan pentingnya penguatan peran daerah dalam setiap potensi strategis, termasuk di sektor energi.

“Kita ingin memastikan setiap kebijakan daerah lahir dari musyawarah dan mengakar pada kebutuhan masyarakat. DPRD bersama Pemkab harus satu suara ketika berbicara untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya.

Bupati Tanjab Barat, para kepala OPD, serta sejumlah anggota DPRD turut aktif dalam diskusi yang berlangsung hangat namun penuh semangat membangun. Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk menjadikan sinergi ini sebagai budaya birokrasi dalam mendorong pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.(*)