BEKABAR.ID, JAMBI – Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Provinsi Jambi yang digelar di Hotel BW Luxury, Sabtu (06/09/2025), berlangsung dengan suasana janggal. Pasalnya, awak media yang hendak meliput agenda penting partai berlambang pohon beringin itu justru dihadang dan dilarang masuk ke lokasi acara.

Sejumlah jurnalis yang mencoba masuk ke area Musda dihentikan oleh satpam hotel serta seorang pria berbaju loreng kuning dengan tulisan AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar). Mereka menegaskan bahwa pihaknya hanya menjalankan perintah dari panitia di dalam ruangan.

“Langsung saja ke Sekretariat Golkar, Bang. Di sini tidak boleh. Kami hanya menyampaikan pesan dari orang Golkar di dalam,” ujar salah seorang satpam.

Penjegalan ini menimbulkan tanda tanya besar. Musda yang seharusnya menjadi forum demokrasi internal partai sekaligus wadah konsolidasi terbuka, justru dilaksanakan secara tertutup dan menyingkirkan peran media. Kejadian ini memunculkan spekulasi bahwa ada sesuatu yang ingin ditutupi dari jalannya Musda.

Beberapa wartawan di lokasi bahkan menilai sikap tertutup panitia Musda Golkar Jambi kali ini sangat berbeda dengan tradisi sebelumnya, di mana Musda selalu diliput secara terbuka dan menjadi perhatian publik.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari panitia penyelenggara terkait alasan pelarangan liputan. Namun publik tentu berhak bertanya-tanya, ada apa sebenarnya di balik Musda Golkar Jambi tahun ini?

Sebelumnya, Bupati Tebo sekaligus politisi Golkar, Agus Rubiyanto, dipastikan tidak lagi maju sebagai calon Ketua DPD Golkar Jambi.

Hal itu terjadi setelah Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri ESDM RI, Bahlil Lahadalia, secara langsung menarik Agus untuk bergabung ke struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

Informasi yang diperoleh, keputusan penting tersebut diambil usai pertemuan di kediaman pribadi Bahlil di Jakarta Pusat, Kamis (04/09/25) malam. Pertemuan itu turut dihadiri oleh Sekretaris DPP Golkar, Sarmuji, serta Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tanjung.

Dalam forum tersebut, Agus Rubiyanto menyampaikan sikap legawa sekaligus komitmennya menerima amanah baru dari Ketum Golkar. Ia menegaskan bahwa keputusan bergabung ke DPP adalah bentuk loyalitas kepada partai dan upaya memperkuat konsolidasi nasional.

Editor: Sebri Asdian