BEKABAR.ID, KERINCI – Proyek pembangunan Jalan dan Jembatan Kelok Sago di Desa Batang Merangin, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, kembali menuai sorotan. Infrastruktur yang semula digadang-gadang mampu memangkas jarak tempuh Kerinci – Sungai Penuh itu, kini justru terbengkalai dan meninggalkan kesan mangkrak.
Jembatan yang dibangun dengan anggaran APBD Provinsi Jambi mencapai Rp145 miliar ini memang telah berdiri megah. Namun, akses jalan menuju jembatan tak kunjung diselesaikan. Terputus di salah satu anak sungai, jalur itu kini terbengkalai tanpa kejelasan. Alih-alih menjadi jalur vital perekonomian, kawasan sekitar justru disebut warga sudah disalahgunakan sebagai lokasi transaksi narkoba.
Kondisi ini memantik desakan keras dari Presiden Himpunan Mahasiswa Sakti Alam Kerinci (HIMSAK) 2023-2024 Habib Hidayat Putra. Dia menegaskan bahwa Gubernur Jambi, Al Haris, harus bertanggung jawab melanjutkan pembangunan yang mangkrak tersebut.
“Jangan Kerinci dan Sungai Penuh terus dianaktirikan. Jembatan ini dibangun dengan uang rakyat ratusan miliar, tapi sampai hari ini tidak ada azaz manfaat," tegasnya, Kamis (04/09/25).
Kalau memang serius membangun daerah, lanjut dia, Al Haris jangan hanya sering mampir dan berkunjung saja, tapi harus menuntaskan proyek yang jadi nadi ekonomi masyarakat. "Kalau tidak, ini bentuk pengkhianatan terhadap masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh,” imbuh Habib.
Ia juga menyoroti lemahnya peran wakil rakyat di provinsi yang dianggap tidak mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh.
“Kami minta anggota DPRD Provinsi Jambi dari dapil Kerinci – Sungai Penuh jangan hanya jadi penonton. Perjuangkan jembatan ini segera. Jangan cuma cari suara ke masyarakat,” celutuknya.
Hidayat menegaskan akan terus mengawal persoalan ini hingga pembangunan Jalan Jembatan Kelok Sago benar-benar dilanjutkan.
“Pemprov jangan tutup mata, kami tidak mau APBD habis sia-sia untuk bangunan mangkrak,” pungkasnya.
Terpisah, Anggota DPRD Provinsi Jambi, Afuan Yuza ketika dikonfirmasi berjanji akan memperjuangkan hal ini. Kata dia, jalan di Jembatan Kelok Sago akan menjadi perhatian khusus kedepan.
“Jadi kita minta, jalan kelok sago menjadi perhatian khusus di tahun 2026 untuk dilanjutkan,” ungkap Yuza, Minggu (31/08/25).
Yuza mengakui, jika jalan tersebut belum bisa berfungsi seutuhnya sebagaimana untuk mempersingkat jarak tempuh menuju Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dari Muara Emat.
“Sudah berapo tahun itu, sekarang dianggap mangkrak. Pasti kita perjuangkan di APBD Provinsi Jambi tahun 2026,” bebernya.
Hanya saja, dia tidak mengetahui pasti berapa anggaran yang dibutuhkan dalam melanjutkan pembangunan itu nantinya. Hanya saja gambaran yang dia taksir capai puluhan miliar.
"Namun yang pasti pada APBD perubahan tidak dapat diusulkan, kita upayakan tahun 2026. Anggarannya berkisar puluhan miliar, tidak sampai ratusan miliar,” tukasnya.
Editor: Sebri Asdian