BEKABAR.ID, JAKARTA - Kabupaten Kerinci dan dan Sungai Penuh kembali menemukan harmoni yang sempat pudar. Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Bupati Kerinci terpilih Monadi bersama Wakil Bupati Kerinci terpilih Murison bertandang ke kediaman Alfin.
Pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam itu menjadi awal baru bagi hubungan dua daerah yang selama ini kerap diwarnai dinamika politik.
Dalam pertemuan itu, semua bersepakat bakal menautkan kembali hubungan erat antara dua daerah bersaudara ini, dengan tekad untuk membangun bersama demi kesejahteraan dan kemajuan.
“Kita bersaudara. Harmonisasi harus terjalin. Kolaborasi yang baik akan mempercepat pembangunan kedua daerah ini ke depan,” ujar Alfin.
Menurut Alfin, tantangan yang dihadapi Kerinci dan Kota Sungaipenuh memiliki banyak kesamaan, terutama dalam penanganan banjir, normalisasi sungai, pengelolaan sampah, transportasi, pengembangan pariwisata, hingga infrastruktur. Ia menegaskan, solusi yang diambil harus bersifat kolektif, bukan berjalan sendiri-sendiri.
“Konsep pembangunan ke depan harus sejalan. Kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan, tapi juga mempercepat realisasi pembangunan,” tegas Alfin.
Lebih lanjut, Alfin menekankan bahwa koordinasi antara dua daerah ini akan diperkuat dengan komunikasi yang lebih intens. Ia menyebutkan, kesamaan Forkopimda, seperti Dandim, Kapolres, Pengadilan Negeri, dan Kejaksaan Negeri, menjadi faktor pendukung dalam menyinergikan kebijakan pembangunan.
“Kita akan rutin bertemu. Bagaimanapun juga, namanya saudara, harus saling mendukung,” ungkapnya.
Salah satu isu yang menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah penanganan banjir. Alfin menegaskan bahwa normalisasi Sungai Batang Merao harus diperjuangkan bersama, mengingat sungai ini mengalir dari Gunung Kerinci, melewati Kota Sungaipenuh, hingga bermuara di Danau Kerinci.
“Penanganannya harus bersama. Perjuangannya juga harus bersama. Kita tidak bisa membiarkan satu daerah menanggung beban sendiri,” beber Alfin.
Sementara itu, Monadi menilai bahwa kolaborasi ini bukan sekadar wacana, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata. Ia menyadari bahwa kedua daerah memiliki tantangan yang sama, sehingga penyelesaiannya pun harus dengan pendekatan yang terpadu.
“Tidak bisa lagi jalan sendiri. Kita tetap satu, hanya administrasi yang memisahkan. Makanya saya dan Pak Alfin ingin menautkan kembali harmonisasi ini. Bagaimanapun, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh satu rumpun dan saling membutuhkan,” kata Monadi.
Ia menambahkan bahwa semangat persaudaraan ini harus mengakar tidak hanya di tingkat pemerintahan, tetapi juga di tengah masyarakat. Menurutnya, kebijakan yang diambil harus selalu berpihak pada kepentingan rakyat, dan hanya dengan bersinergi, tujuan tersebut bisa tercapai lebih cepat.
“Kita harus duduk bersama, merancang solusi bersama. Dengan begitu, apa yang kita cita-citakan untuk masyarakat bisa lebih cepat terwujud,” ujar Monadi.
Monadi juga menutup pernyataannya dengan harapan besar bahwa hubungan harmonis antara Kerinci dan Sungai Penuh ini akan terus terjaga dan semakin kuat.
“Kita ingin memastikan bahwa apa pun yang kita lakukan ke depan, selalu berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Kolaborasi ini adalah kunci agar Kerinci dan Sungai Penuh bisa maju bersama,” pungkasnya.
Editor: Sebri Asdian