Kajian Bulanan dan Semangat Ta’awun yang Menjadi Ruh Gerakan Kolaboratif Pemuda Muhammadiyah Kerinci

Kajian Bulanan dan Semangat Ta’awun yang Menjadi Ruh Gerakan Kolaboratif Pemuda Muhammadiyah Kerinci

BEKABAR.ID, KERINCI — Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Kerinci menggelar kajian rutin bulanan dengan mengangkat tema “Semangat Taawun dalam Kolaborasi Gerakan Muhammadiyah” di Sekretariat Muhammadiyah Kerinci pada Jumat, 20 Juni 2026. 

Kajian menghadirkan narasumber Dr. Faizin, S.Ag, M.Pd, seorang akademisi sekaligus tokoh intelektual Muhammadiyah yang saat ini mengemban amanah sebagai Warek 1 IAIN Kerinci.

Dalam pemaparannya, Dr. Faizin menekankan bahwa gerakan Muhammadiyah sejak awal kelahirannya digerakkan oleh semangat ta’awun—yang berarti tolong-menolong. “Ta’awun adalah esensi dari keberadaan kita. Spirit ini yang menggerakkan KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, yaitu bagaimana kita bisa memberi manfaat bagi sesama, sekecil apapun peran itu,” ujar Faizin.

Ia menjelaskan bahwa ta’awun bukan sekadar slogan, tetapi harus menjadi sikap hidup dalam setiap gerak dakwah dan amal usaha Muhammadiyah. “Bahkan dalam ibadah-ibadah khas seperti shalat berjamaah, zakat, dan haji, semuanya hanya bisa terlaksana karena adanya semangat ta’awun. Maka, jangan menunggu untuk melakukan sesuatu yang besar. Mulailah dari yang kecil, dari yang bisa dilakukan hari ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, Faizin menyampaikan bahwa dalam Muhammadiyah, cara beragama harus mencakup tiga aspek penting, yakni bayani (berbasis teks wahyu), burhani (rasional-empiris), dan irfani (penghayatan spiritual). "Ketiganya harus berjalan beriringan agar gerakan Islam tetap kontekstual, rasional, dan menyentuh sisi ruhaniyah," jelasnya.

Sementara itu, Ketua PDPM Kerinci, Andi Yalmi, S.Pd.I., M.Pd.,mengajak seluruh kader muda Muhammadiyah untuk meneladani semangat ta’awun dalam bentuk yang lebih luas dan inklusif.

“Angkatan Muda Muhammadiyah harus tampil sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah. Kita harus adaptif dan siap berkolaborasi, tidak hanya dengan unsur-unsur internal Muhammadiyah, tetapi juga lintas organisasi, bahkan lintas iman, selama untuk kemaslahatan bersama,” tegasnya.

Andi Yalmi juga menekankan pentingnya sinergi antarelemen gerakan pemuda, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam berkemajuan. “Semangat ta’awun inilah yang akan memperkuat posisi pemuda Muhammadiyah di tengah tantangan zaman. Kolaborasi adalah jawaban atas kompleksitas gerakan hari ini," tukasnya.

Kajian ini ditutup dengan dialog interaktif yang menggugah semangat peserta. Para kader yang hadir menyambut hangat materi yang disampaikan dan menyatakan komitmen untuk menjadikan ta’awun sebagai nilai dasar dalam menjalankan peran mereka di tengah masyarakat.

Editor: Sebri Asdian