Sinergi Ulama dan Birokrat, Endri Avian: UAS-Katamso Membawa Keseimbangan dalam Kepemimpinan Tanjab Barat

Sinergi Ulama dan Birokrat, Endri Avian: UAS-Katamso Membawa Keseimbangan dalam Kepemimpinan Tanjab Barat

BEKABAR.ID, TANJABBARAT - Dalam kancah perpolitikan lokal Tanjung Jabung Barat, sinergi antara Ustad Anwar Sadat (UAS) dan Dr. H. Katamso menjadi sorotan sebagai kombinasi yang unik dan menginspirasi. Di tengah masyarakat yang semakin menuntut pemerintahan yang mengedepankan moralitas dan profesionalisme, pasangan UAS-Katamso menghadirkan keseimbangan yang langka, yakni seorang ulama yang berpegang teguh pada nilai-nilai keadilan dan seorang birokrat berpengalaman dengan keahlian teknokratis. Sinergi ini menjadi dasar yang kokoh dalam membangun pemerintahan yang baik dan berkelanjutan.

Politisi PPP Endri Avian membeberkan, sebagai seorang ulama, UAS dikenal memiliki visi kepemimpinan yang kuat, berakar pada prinsip keadilan dan moralitas. Selama tiga tahun memimpin Tanjab Barat, UAS telah memperlihatkan dedikasi yang tinggi untuk membangun masyarakat yang tidak hanya sejahtera secara ekonomi, tetapi juga kuat dalam aspek spiritual. “UAS mendorong program-program keagamaan seperti Safari Subuh dan penguatan BAZNAS, yang bertujuan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kebersamaan dalam masyarakat,” ujarnya, Minggu (20/10/24).

Namun, dia mengungkapkan, moralitas dalam kepemimpinan harus berjalan seiring dengan profesionalisme, dan di sinilah peran penting Katamso, seorang birokrat berpengalaman. “Dengan pengalamannya sebagai Kepala Bapeda dan berbagai posisi strategis lainnya, Katamso membawa pemahaman mendalam tentang tata kelola pemerintahan, perencanaan pembangunan, dan kebijakan publik. Kombinasi ini menghasilkan pendekatan kebijakan yang tidak hanya berlandaskan moralitas, tetapi juga teknokratis dan efisien,” jelasnya.

Anggota DPRD Tanjab Barat ini menyebutkan, prinsip keadilan merupakan landasan utama dalam pemerintahan yang baik. Dalam sinergi UAS-Katamso, prinsip ini menjadi pedoman untuk menciptakan kebijakan yang merata dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat. UAS sebagai seorang ulama, menekankan pentingnya mendengar aspirasi rakyat dan memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil membawa manfaat bagi semua, tanpa terkecuali. “Dalam konteks ini, program-program sosial seperti bantuan kepada kelompok rentan dan penguatan sektor UMKM di bawah kepemimpinan UAS merupakan wujud nyata dari keadilan tersebut,” tuturnya.

Di sisi lain, profesionalisme yang dibawa Katamso memperkuat pondasi pemerintahan dalam hal efisiensi dan keberlanjutan. Katamso menurutnya paham betul pentingnya perencanaan yang matang dalam pengelolaan anggaran, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan pelayanan publik. “Dengan latar belakangnya sebagai teknokrat, Katamso mampu menerjemahkan visi moralitas UAS menjadi langkah-langkah konkrit yang bisa diukur dan dievaluasi. Sinergi ini memungkinkan Tanjab Barat untuk tidak hanya bergerak maju secara spiritual, tetapi juga dalam hal pembangunan fisik dan ekonomi,” kata dia.

Dalam konteks politik dan pemerintahan, Endri Avian menyebutlan, istilah ulama dan umara sering kali dipandang sebagai dua kutub yang berbeda, namun sinergi antara UAS dan Katamso membuktikan bahwa keduanya bisa berjalan beriringan untuk membawa kesejahteraan bagi rakyat. “UAS, sebagai ulama, mewakili nilai-nilai moral dan spiritual yang menjadi kompas dalam kehidupan bermasyarakat. Sementara itu, Katamso, sebagai umara atau birokrat, mewakili prinsip-prinsip teknokratis yang memandu pengambilan kebijakan yang tepat dan efisien,” terangnya.

Untuk itu, dia berkeyakinan bahwa UAS-Katamso mampu menjembatani dua hal ini, menciptakan kepemimpinan yang tidak hanya fokus pada pencapaian jangka pendek, tetapi juga membawa masyarakat pada tujuan yang lebih besar, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. “Dengan UAS memimpin pembangunan moral dan spiritual, dan Katamso mengarahkan pembangunan fisik dan administratif, keseimbangan ini memastikan bahwa Tanjab Barat tidak hanya bergerak maju, tetapi juga tumbuh dengan pondasi yang kuat dan berkelanjutan,” ucapnya.

Keunggulan sinergi UAS-Katamso juga terletak pada inklusivitas dan keterbukaan mereka dalam mendengarkan masyarakat. Prinsip keadilan yang diusung UAS berfokus pada merangkul semua golongan, baik yang berasal dari desa maupun kota, kaya maupun miskin. “Di sisi lain, pendekatan teknokratis Katamso memastikan bahwa semua kebijakan yang diambil berdasarkan data dan analisis yang komprehensif, sehingga setiap program yang dilaksanakan dapat mencapai target yang tepat sasaran,” ujarnya.

Dengan kombinasi yang unik ini, lanjut dia, pemerintahan UAS-Katamso menjanjikan tidak hanya sekadar kelanjutan dari program-program yang sudah berjalan, tetapi juga pembaruan dan inovasi dalam berbagai sektor. “Dari pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi rakyat, UAS-Katamso menawarkan visi yang menyeluruh dan berimbang, menjadikan mereka pasangan ideal untuk memimpin Tanjab Barat di masa depan,” tukasnya.

Editor: Sebri Asdian