BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - Orasi politik yang disampaikan oleh calon Walikota Sungaipenuh, Ahmadi Zubir dihadapan massa pendukungnya di Sungai Liuk, Kecamatan Pesisir Bukit pada Rabu (2/12/2020) sempat menyindir kepemimpinan Bupati Kerinci asal Siulak dan era kemempinan Fauzi Siin.
Dalam orasi politik tersebut, Ahmadi Zubir menyampaikan sindiran bahwa pada intansi di Pemkab Kerinci yang dipimpin oleh Bupati Kerinci asal Siulak, bahasa yang digunakan pegawai di kantor adalah bahasa Siulak.
Sedangkan di era Fauzi Siin, kata dia, bahasa yang digunakan di kantor adalah bahasa Sungaipenuh.
“Yang berpikir untuk apu nulum abak Ruci bue, ingat, maku uho sulok ituh nak jadi bupati trauh itu piyao? Karno uho itu lah dapeak candu jadi bupati. Yang dapeak candu itu masyarakat (masyarakat siulak), masyarakat merasa dimudahkan, merasa dimudahkan,” ujarnya.
“Maaf, akau ngatao ngusi kayao inih, akau di kantor kabupaten, kepala dinas salah satu dinas yang adeo di kabupaten baru-baru ini. Kalu kamai di kantor itu bahasu sulok. Kalu duleu zaman Fauzi Siin di kantor bukan bahasa Indonesia, tetapi itu adalah bahasa sunge pnaoh,” sambung Ahmadi.
“Dan kitao ideak kitao mwu bahasa sungi liaok ideak. Yang penting kitao merata, semua dapat bagian,” katanya lagi.
Adanya pernyataan sindiran terhadap kepemimpinan Bupati Kerinci asal Siulak dan era Fauzi Siin ini, dinilai Ahmadi menyindir bahwa era kepemimpinan asal Siulak dan Fauzi Siin kental dengan kolusi dan nepotisme. (*)