BEKABAR.ID, KERINCI - Kampanye HTK-Ezi di Desa Sungai Tutung pada Jumat, 25 Oktober 2024 lalu, berujung pada polemik serius. Lembaga Adat 4 Desa Sungai Tutung secara tegas mengklarifikasi klaim sepihak yang menyatakan dukungan mereka terhadap pasangan calon tersebut.
Klaim tersebut dinyatakan oleh salah
satu oknum tim sukses HTK-Ezi, yang mengatasnamakan tokoh masyarakat dan
lembaga adat dalam pernyataan dukungannya, sehingga menimbulkan reaksi keras
dari pihak Lembaga Adat 4 Desa Sungai Tutung.
Dalam pernyataan sikapnya, Ketua
Lembaga Adat 4 Desa Sungai Tutung, Rijal Adli Dpt, bersama jajaran pengurus
adat dan tokoh masyarakat lainnya menegaskan bahwa klaim dukungan itu tidak
pernah melibatkan Lembaga Adat secara kelembagaan.
"Kami menolak klaim yang
menyebut bahwa masyarakat 4 desa di Sungai Tutung mendukung HTK-Ezi dalam
Pilkada Kerinci mendatang. Itu adalah klaim sepihak yang tidak melibatkan kami
sebagai lembaga adat, dan kami tidak pernah menyatakan sikap seperti itu,"
tegas Rijal.
Rijal juga mengklarifikasi bahwa
klaim dari seorang tokoh bernama Drs. Amir Hasan, yang menyatakan bahwa 4 desa
Sungai Tutung adalah basis dukungan HTK-Ezi, juga tidak mewakili masyarakat
setempat.
"Drs. Amir Hasan bukan warga
Sungai Tutung, dia tidak memiliki kewenangan untuk mengatasnamakan masyarakat
atau Lembaga Adat Sungai Tutung. Kami sangat menyayangkan pernyataan yang
seolah-olah menjual nama masyarakat Sungai Tutung demi kepentingan politik
tertentu," lanjut Rijal dengan nada kecewa.
Bendahara Lembaga Adat 4 Desa Sungai
Tutung, Raefiyan Ilyas Dpt, juga menyampaikan klarifikasi lebih lanjut,
menyatakan bahwa tidak satu pun dari pengurus lembaga adat hadir atau
memberikan dukungan pada kampanye HTK-Ezi.
Ia menegaskan bahwa kepengurusan
Lembaga Adat 4 Desa Sungai Tutung terdiri dari Ketua Rijal Adli Dpt, Wakil
Ketua Asnaini Dpt, Sekretaris Andri Kusnadi Rio, dirinya sendiri sebagai
Bendahara, serta anggota lainnya seperti Yuzes Mirno Dpt, Fauzi Dpt, Saprinal
Rio, dan Supani Rio. "Tidak ada satu pun dari kami yang hadir di acara
kampanye tersebut. Jadi, kami meminta semua pihak untuk tidak mengatasnamakan
lembaga adat dalam pernyataan dukungan politik yang tidak pernah kami
setujui," ujar Raefiyan.
Fauzi Dpt, salah satu pengurus adat,
juga secara terbuka membantah adanya dukungan untuk paslon HTK-Ezi. Ia
mengatakan, "Kami tidak pernah menyatakan dukungan pada paslon nomor 2.
Kami juga tidak tahu siapa yang hadir di acara itu, tetapi yang kami dengar
banyak yang datang dari luar, bukan tokoh adat atau masyarakat dari 4 desa
Sungai Tutung," katanya.
Sebagai penutup, Lembaga Adat 4 Desa
Sungai Tutung mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh oleh klaim-klaim
sepihak yang tidak berdasar. Mereka berharap warga tetap bijak dalam memilih
dan tidak terprovokasi oleh oknum yang membawa nama tokoh adat dan masyarakat
demi kepentingan politik. "Mari kita bersama-sama menjaga integritas adat
dan kebersamaan dalam menghadapi Pilkada ini. Jangan sampai ada pihak yang
mencoba memecah belah kita dengan klaim yang tidak bertanggung jawab,"
tandas Rijal Adli Dpt.
Editor: Sebri Asdian