BEKABAR.ID, TANJABBARAT - Suasana politik Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Barat kembali menggeliat setelah berakhirnya gelombang Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 14 Februari lalu. Tanda-tanda aktivitas politik mulai muncul, di berbagai sudut, mulai dari baliho, spanduk, hingga pernyataan resmi dan deklarasi Bakal Calon (Balon) Tanjab Barat dari beragam tokoh.
Riuhnya aktivitas politik tidak hanya terasa di dunia nyata, tapi juga semakin nyaring terdengar di berbagai platform media sosial. Berbagai argumen dan dukungan untuk kandidat yang berbeda-beda pun tersebar di ruang publik.
Meskipun hasil suara Pemilu 2024 menjadi faktor kunci bagi Partai Politik (Parpol) dalam menentukan Bupati dan Wakil Bupati Tanjab Barat, namun tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh publik yang berpotensi untuk maju dalam Pilkada 2024 sudah mulai tampil dan membuat eksistensi mereka terasa.
Dari beragam nama Balon Bupati Tanjab Barat yang mencuat, menurut pengamat politik, ada 11 tokoh yang memiliki potensi atau layak untuk didorong maju dalam Pilbup Tanjab Barat pada November mendatang. Di antara mereka adalah petahana Anwar Sadat dan Hairan serta tokoh kenamaan seperti Faizal Riza, Ahmad Jahfar, Mulyani Siregar, Abdul Hamid, Muklis. Tokoh milenial seperti Syufrayogi Syaiful dan Satria Tubagus Ryan Hermawan serta birokrat seperti Katamso dan Safrun.
"Munculnya sejumlah tokoh potensial dari Tanjab Barat yang berpotensi maju pada Pilbup 2024 ini mencerminkan dinamika politik di Tanjab Barat yang semakin berkembang," ujar Pengamat Politik Provinsi Jambi, Irwan Aditama kepada bekabar.id, Jumat (01/03/24).
Irwan menjelaskan bahwa petahana Anwar Sadat kemungkinan besar akan kembali maju karena dia merupakan ketua DPD PAN Tanjab Barat dan memiliki jaringan politik yang solid untuk memobilisasi sumber daya dan dukungan yang diperlukan selama kampanye.
"Belum lagi memiliki infrastruktur kampanye yang sudah mapan, termasuk basis dukungan dan relawan yang telah terbentuk sebelumnya. Ustad Anwar Sadat (UAS) ini, bersama dengan keuntungan incumbent yang umumnya dimiliki oleh petahana, menjadikannya calon yang potensial untuk sukses dalam Pilbup," terangnya.
Demikian juga dengan Hairan, Wabup Tanjab barat ini menurutnya bahkan sudah menjadi ketua Nasdem sejak tahun lalu dan berhasil membawa Nasdem memperoleh 5 kursi di Tanjab Barat. "Sehingga baik UAS maupun Hairan sudah memiliki kendaraan politik masing-masing. Cuma kelanjutannya kita tidak tahu, apakah keduanya masih solid atau nanti bagaimana," jelas Irwan.
Selanjutnya, menurut Irwan, Faizal Riza juga tetap menjadi figur yang patut diperhitungkan. Mendapat suara tiga terbanyak pada Pileg tingkat Provinsi Jambi Dapil 6 yang meliputi Kabupaten Tanjab Barat - Tanjab Timur merupakan bukti betapa dahsyatnya kekuatan politik pria yang akrab disapa Icol ini.
"Belum lagi pengalamannya menjadi Ketua DPRD Tanjab Barat, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi serta Gerindra yang menjadi partai penguasa pasca Pilpres, hal itu tentu membuat bang Icol yang juga merupakan Ketua DPC Gerindra Tanjab Barat ini bakal mulus melenggang untuk maju," jelasnya.
Ahmad Jahfar, kata Irwan, juga tak kalah kuatnya. Mencoba peruntungan maju sebagai Caleg Provinsi Jambi Dapil 6 setelah beberapa periode menjadi dewan di daerah, raihan suara Ketua DPD II Partai Golkar Tanjab Barat ini cukup signifikan. Kendati menempati peringkat 4 terbanyak suara individu di Dapil ini, namun perolehan suara Partai Golkar mendapat peringkat dua terbanyak. "Hal itu menjadi modal politik yang bagus untuk bang Jahfar kedepan, belum lagi koneksi jejaringnya yang luas," terang dia.
Kemudian jebolan pascasarjana Universitas Andalas ini menyoroti Ketua DPC PDIP Tanjab Barat Mulyani Siregar. Irwan berpendapat, raihan suara PDIP di Tanjab Barat merupakan bukti dari kekuatannya. Pengalaman Mulyani sebagai Ketua DPRD Tanjab Barat serta perjuangannya dalam Pilgub Tanjab Barat sebelumnya, juga menjadi modal besar untuk kembali maju.
"Tujuh kursi PDIP dan dominasi PDIP di Tanjab Barat itu prestasi luar biasa yang ditunjukkan bang Mulyani. Tak sembarang orang bisa menorehkan sejarah tersebut. PDIP bahkan bisa mencalonkan bupati tanpa berkoalisi. Namun persoalannya sekarang apakah PDIP berani atau tidak," katanya.
Nama Abdul Hamid juga tak luput dari analisanya. Irwan berpendapat Abul Hamid merupakan politisi yang sangat berpengalaman di Tanjab Barat. Asam garam politik, mulai dari DPRD tingkat Kabupaten hingga duduk di Provinsi itu merupakan bukti sahih kalau Abdul Hamid cukup diperhitungkan.
"Meski tidak menjadi ketua DPC PKB Tanjab Barat, namun sudah menjadi rahasia umum jika yang memimpin PKB Tanjab Barat itu adalah anak kandung bang Abdul Hamid, yakni Muhammad Zaki. Zaki yang duduk di DPRD tingkat kabupaten pun tak lepas dari pengaruh bang haji Hamid," jelasnya.
Mantan Sekda Tanjab Barat Muklis, ujar Irwan masih tetap potensial dalam Pilbup mendatang. Kendati garis tangan belum berpihak kepadanya pada Pilbup Tanjab Barat lalu serta Pileg kali ini, namun Irwan menyebutkan basis masa yang dimiliki Muklis masih solid. "Bang Muklis ini birokrat yang handal dan cerdas, dari Sekda Tanjab Barat, dia mampu melesat ke Kementrian. Itu merupakan capaian gemilang," ucapnya.
Sementara untuk tokoh milenial, Irwan menyebutkan dua nama, yakni Syufrayogi Syaiful dan Satria Tubagus Ryan Hermawan. Nama Syufrayogi Syaiful mungkin sudah tak asing lagi bagi masyarakat Tanjab Barat. Bendahara DPD II Partai Golkar Tanjab Barat itu tergolong moncer ketika memulai kiprah politiknya.
Saat pertama mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Tanjab Barat tahun 2019 lalu, ia langsung diamanahkan warga untuk duduk di kursi legislatif. Kali ini, kata Irwan, Yogi berhasil masuk peringkat ketiga suara terbanyak di Dapil Tanjab Barat.
Sebelum menjadi legislator, pria yang akrab disapa Yogi ini kata Irwan, sudah malang melintang diberbagai organisasi kepemudaan. "Belum lagi di akar rumput, bang Yogi dikenal sebagai sosok yang bersahaja, tegas, pekerja keras dan mudah bergaul," terang Irwan.
Satria Tubagus Ryan Hermawan menurut Irwan juga merupakan milenial yang potensial maju pada Pilbup Tanjab Barat. Setelah menyelesaikan studi dibangku perkuliahan sekitar tahun 2018 lalu, Tubagus, sapaan akrabnya, langsung terjun kedua politik dengan menjadi Caleg DPRD Kabupaten Dapil 4 Tanjab Barat. Al hasil, dia berhasil duduk dan menjadi dewan termuda saat itu, bahkan se-Provinsi Jambi.
Pileg kali ini Tubagus bahkan meraih suara terbanyak di PDIP yang mengungguli politisi sekaliber Hamdani. "Belum lagi kekuatan basis dan dukungan keluarga yang mumpuni, peluang Tubagus tentu semakin terbuka lebar," ucapnya.
Selain itu dari kalangan ASN, Irwan mengemukakan nama Katamso dan Safrun. Rekam jejak Katamso yang pernah menjadi Wabup Tanjab Barat dengan berbagai prestasi merupakan nilai plus tersendiri. "Belum lagi pengalamannya di birokrat, pernah memegang jabatan penting di lingkup Provinsi Jambi serta ditarik kembali menjadi Kepala Bappeda untuk membangun Tanjab Barat, tentu namanya saat ini begitu diperhitungkan," ujarnya.
Nama terakhir yang disebut Irwan adalah Kadis Perkim Tanjab Barat Safrun. Meski tidak pernah terjun langsung di politik praktis, namun Irwan menilai Safrun memiliki visi membangun yang jelas dan terukur. Semasa masih di PUPR Tanjab Barat, beber Irwan, Safrun yang memegang kendali di bidang Cipta Karya berhasil mengukir dan mendukung pembangunan yang berkemajuan.
"Begitu juga selama didapuk menjadi Sekdis hingga Kadis Perkim Tanjab Barat, lihatlah bagaimana karya-karyanya. Renovasi rumah di pemukiman dan terangnya jalan-jalan Tanjab Barat merupakan hasil dari tangan besinya," ujarnya.
Nama-nama ini, kata Irwan masih diperhitungkan, terlepas punya minat untuk maju atau tidak. "Tapi sederet nama tersebut sudah pasti punya kekuatan, bobot ataupun mesin politik dalam menyongsong Pilbup Tanjab Barat," ucapnya.
Irwan menekankan pentingnya bagi masyarakat Tanjab Barat untuk tidak hanya mempertimbangkan popularitas atau latar belakang politik calon, tapi juga visi, integritas, dan komitmen mereka dalam mewujudkan perubahan yang positif. "Keberhasilan pemimpin tidak hanya ditentukan oleh popularitas, melainkan juga oleh visi, komitmen, dan kapasitas kepemimpinan yang dimiliki," pungkasnya.
Editor: Sebri Asdian