BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - Alvia Santoni, yang memegang gelar
adat Depati Payung Kinantan Lidah Negri Kecik Tanah Jambi, sekaligus Wakil
Walikota Sungai Penuh dan calon Walikota 2024, turut merayakan kesuksesan
perhelatan akbar Kenduri Swarnabhumi Lek Nagroi, memperingati 150 tahun
berdirinya Masjid Agung Pondok Tinggi. Sebagai putra daerah asli 3 Dusun
Pondok, Alvia Santoni, atau yang akrab disapa Antos, menyampaikan kebanggaannya
terhadap keterlibatan masyarakat yang luar biasa dalam mempersiapkan dan menyukseskan
acara tersebut.
"Kesuksesan Kenduri Swarnabhumi
Lek Nagroi ini tak lepas dari dukungan penuh masyarakat Pondok Tinggi. Anak
jantan, batino, tokoh adat, pemuda-pemudi, serta seluruh elemen masyarakat
bersatu, bekerja keras tanpa lelah dari awal persiapan hingga acara selesai.
Kekompakan ini adalah kunci keberhasilan," ungkap Antos.
Pada hari terakhir perayaan, Senin
(15/9/2024), Antos mengungkapkan adanya momen penting yang membawa masyarakat
kembali pada tradisi lama, yaitu Ngalao Ndua. Tradisi gotong royong ini
berfokus pada pembersihan talang bandar irigasi di pesawahan ulayat Pondok
Tinggi. Menurutnya, Ngalao Ndua bukan hanya sekadar menjaga kelestarian
lingkungan, namun juga menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan tanggung
jawab sosial antarwarga.
"Ngalao Ndua adalah tradisi yang
berperan besar dalam merawat lingkungan dan memastikan talang bandar irigasi
tetap bersih dan berfungsi dengan baik. Ini juga menjadi sarana mempererat
hubungan sosial di antara warga Pondok Tinggi, memperkuat ikatan yang sudah
lama terjalin," jelas Antos.
Keterlibatan seluruh elemen
masyarakat Pondok Tinggi dalam Ngalao Ndua menunjukkan nilai-nilai luhur
kebersamaan dan tanggung jawab kolektif. Warga bekerja sama membersihkan
saluran irigasi yang menjadi nadi kehidupan pertanian mereka, sekaligus
mempererat solidaritas di antara sesama. Melalui partisipasi dalam kegiatan
ini, Antos menekankan betapa pentingnya kolaborasi untuk menjaga sistem irigasi
yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat rasa
persatuan.
"Gotong royong ini menunjukkan
bagaimana kekompakan masyarakat Pondok Tinggi dalam menghadapi tantangan
bersama. Keberhasilan acara ini adalah cerminan dari semangat kebersamaan yang
sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga," lanjut Antos.
Sebagai putra terbaik Pondok Tinggi
dan Wakil Walikota, Antos memainkan peran penting dalam kegiatan ini.
Partisipasinya dalam Ngalao Ndua menjadi bukti nyata komitmennya terhadap
kelestarian lingkungan serta kepedulian sosialnya. Dengan ikut terlibat
langsung, Antos tidak hanya memberi teladan bagi masyarakat, tetapi juga
memperkuat rasa persatuan di tengah masyarakat Pondok Tinggi.
"Semangat gotong royong ini
harus terus dipertahankan sebagai warisan berharga yang tidak hanya mendefinisikan
siapa kita, tetapi juga mengarahkan ke mana kita akan melangkah sebagai
komunitas yang kuat dan bersatu," ucapnya.
Perhelatan ini juga menjadi momen
yang membanggakan bagi Alvia Santoni. Acara seperti ini biasanya menjadi ajang
untuk memperkenalkan kekayaan budaya, potensi lokal, serta prestasi daerah.
Alvia Santoni, yang mungkin berperan sebagai tokoh penting atau panitia dalam
acara tersebut, tentu merasa bangga karena acara ini dapat menjadi sorotan dan
memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Pada hari ketiga Senin 16 September
2024 Acara Lek Nagroi Swarnabumi memperingati 150 tahun Masjid Agung Pondok
Tinggi Alvia Santoni, S.E., M.M., gelar Depati Payung Kinantan Lidah Negri
Kecik Tanah Jambi,calon Wali Kota Sungai Penuh hadir bersama seluruh masyarakat
Pondok Tinggi dalam Kegiatan ini.
Ngalao Bnduea adalah sebuah tradisi
gotong royong yang berfokus pada membersihkan talang bandar irigasi di kawasan
pesawahan dalam ulayat Pondok Tinggi, acara ini dihadiri oleh seluruh
masyarakat Pondok Tinggi.
Antos merasa bangga dengan semangat
gotong royong yang dimiliki oleh masyarakat Pondok Tinggi,Tentu Inilah yang diharapkan menjalin rasa persatuan dan kebersamaan yang mendalam.
“Gotong royong dengan tradisi Ngalao
Bnduea juga merupakan bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal dalam menjaga
lingkungan dan sumber daya alam,kita berikan apresiasi yang tinggi kepada
panitia serta seluruh masyarakat yang terlibat dalam kegiatan Lek Nagroi ini ,
semangat gotong royong dan kerja keras
dalam menjaga serta melestarikan tradisi yang sudah menjadi bagian
penting dari budaya Pondok Tinggi,” ujar Antos
Selain itu, Swarna Bumi menurutnya
juga menjadi kesempatan untuk memperkuat identitas dan kebanggaan daerah,
sekaligus mempromosikan berbagai potensi pariwisata, budaya, dan ekonomi. “Kesuksesan
acara seperti ini juga menunjukkan adanya kerja sama yang baik antara berbagai
elemen masyarakat, dan pelaku budaya, yang semakin menambah rasa bangga bagi
mereka yang terlibat langsung," tutup antos. (seb)