Satu Mobil, Rp 50 Ribu

Satu Mobil, Rp 50 Ribu

BEKABAR.ID, KERINCI - Pungutan liar di jalanan seolah menjadi rahasia umum bagi pengendara yang hendak berpergian dari Kabupaten Kerinci menuju Kota Jambi.

Pada beberapa titik jalan yang disinyalir rusak atau berlubang, kita kerap di suguhkan dengan pemandangan dimana kendaraan diberhentikan oleh sekelompok orang dengan meminta sumbangan atas jasa klaim perbaikan jalan yang kita lalui.

Hal tersebut saat ini kembali terjadi pada pengendara yang melintasi Jalan Nasional di kawasan Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci.

Saat peristiwa longsor yang terjadi pada Selasa (24/8/21) malam, terjadi kemacetan panjang. Banyak kendaraan yang terperangkap dalam situasi tersebut tidak bisa bergerak selama enam jam.

Namun, lagi-lagi musibah tersebut di manfaatkan oleh oknum maupun sekelompok orang dengan modus memperbaiki jalan yang kemudian meminta sumbangan. Tak tanggung-tanggung, sumbangan dipatok sebanyak Rp 50 ribu permobil.

Salah seorang pengendara yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan sekelompok orang tersebut meminta sumbangan karena mengaku telah membantu memperlancar akses jalan yang macet karena ditimbun longsor.

"Selain itu mereka juga mengatakan sudah membantu menebang pohon yang menimpa badan jalan. Jadi untuk upah jiri payah mereka, makanya minta duit dengan kita (pengendara, red)," ujarnya kepada bekabar.id, Rabu (25/8/21) pagi.

Ia mengatakan tidak keberatan jika harus memberikan uang sebagai upah jiri payah dari kelompok tersebut. "Kalau sukarela tidak apa-apa, hanya saja ketika dipatok sebanyak itu (Rp 50 ribu, red), kita merasa terbeban karena nominal yang diminta cukup besar," jelasnya.

Hal serupa juga turut dikeluhkan pengendara yang lain. Beberapa sopir mobil menurutnya sempat berdebat dengan kelompok tersebut karena tidak mampu membayar sesuai dengan nominal yang dipatok.

"Yang minta itu orangnya gendut, brewokan kalau nggak salah, minta uangnya pake plastik hitam," ujarnya.

Kepada penegak hukum ia meminta agar segera menindak oknum maupun kelompok tersebut. "Agar pengendara tidak diresahkan," imbuhnya.

Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk berhati-hati jika melintasi area longsor. "Karena saat ini beberapa medan jalan agak berbahaya, jadi memang harus waspada," pungkasnya.

Untuk diketahui, longsor  yang melanda Jalan Nasional Muara Emat terjadi pada Selasa (24/8/21) sekira pukul 19:00 WIB. Diperkirakan terdapat sebanyak delapan titik longsor. Selain itu, pohon tumbang dan robohnya tiang listrik turut menjadi persoalan bagi pengendara.

Setelah terjadi kemacetan, akses jalan kembali berangsur nomal sekira pukul 01:00 WIB dini hari. (wow)