Merasa di Anak Tirikan, Putra Depati Tujuh: Kemana Bupati dan Wabup Kerinci?

Merasa di Anak Tirikan, Putra Depati Tujuh: Kemana Bupati dan Wabup Kerinci?

Putra Depati VII, Kurnia Agung / IST

BEKABAR.ID, KERINCI - Banjir yang kerap melanda wilayah Kecamatan Kecamatan Depati VII, Kabupaten Kerinci disebut-sebut tak mendapatkan perhatian pemerintah.

Bagaimana tidak, banjir yang berasal dari luapan Sungai Batang Merao ini sudah kesekian kalinya terjadi, namun para pemimpin daerah hingga hari ini tak kunjung hadir membantu warganya.

"Seperti yang diketahui Desa Lubuk Suli selalu menjadi langganan banjir setiap tahunnya, bahkan dalam satu minggu bisa terjadi 4 sampai 5 kali banjir. Seharusnya ini menjadi evaluasi untuk bupati dan wakil bupati, kenapa sampai saat ini tidak pernah ada solusi untuk mengatasi hal tersebut," kata putra daerah Depati VII Kurnia Agung, Rabu (3/11/21).

Sikap para pemimpin daerah ini, ujarnya, kerap dipertanyakan warga sekitar. "Sebenarnya pak bupati dan pak wakil bupati ini ada dendam kesumat apa sama kami? sudah sering terjadi banjir tapi beliau tidak pernah mengunjungi kami, padahal berita terkait banjir ini sudah banyak. Apakah pak bupati dan wabup tidak membaca atau pura-pura tidak membaca?" celutuknya.  

Ia mengakui sejauh ini belum ada upaya Pemkab Kerinci memberikan bantuan kepada warga. "Tidak ada bantuan sama sekali. Padahal itu (bantuan, red) sangat dibutuhkan warga," ucapnya.

"Setidaknya dirikan tenda darurat untuk pengungsian, dapur darurat dan kirimkan bantuan obat-obatan. Kami terkena banjir ini dari pukul 22.00 wib malam sampai 09.00 wib pagi, itu waktu yang nyenyak sekali untuk pak bupati dan wakil bupati tidur, sementara kami menahan lapar dan kedinginan," ungkapnya menambahkan.

Sejauh ini, lanjut Kurnia Agung, banjir yang terjadi sudah mulai surut, namun jika terjadi hujan dengan curah tinggi, maka banjir kembali terjadi.

"Kami ini warga dan masyarakat bapak, kenapa kami diperlakukan tak adil dan di anak tirikan? kemana visi misi Kerinci Lebih Baik dan Berkeadilan itu?" tukasnya. (red)