Odong-Odong Masuk Jurang Puncak Sungai Penuh - Tapan, Dua Tewas, 17 Luka-luka

Odong-Odong Masuk Jurang Puncak Sungai Penuh - Tapan, Dua Tewas, 17 Luka-luka

BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - Sabtu sore, 6 Desember 2025, sekitar pukul 17.30 WIB, Jalan Lintas Sungai Penuh–Tapan di KM 30 berubah menjadi tempat kepanikan. Sebuah odong-odong R6 yang membawa 19 orang penumpang dari arah Sungai Penuh menuju Tapan kehilangan kendali di tikungan sempit, sebelum akhirnya menabrak pembatas jalan dan terjun ke jurang sedalam sepuluh meter.

Kendaraan wisata itu dikemudikan Bujang S., 55 tahun, warga Nagari Lakitan Selatan, Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Ia meninggal di lokasi. Seorang penumpang, Erni Juliarti (52), juga tak tertolong. Selebihnya 17 orang lainnya dilarikan ke RSUD Tapan dengan luka-luka, mulai dari memar, lecet, hingga trauma benturan.

Kecelakaan itu terjadi cepat. Berdasarkan keterangan awal, kendaraan melaju dengan kecepatan sedang. Namun sesampainya di tikungan, rem diduga blong dan sopir kehilangan kendali. Odong-odong menghantam pembatas jalan, kemudian terpental ke dalam jurang kawasan perkebunan yang berada di sisi luar tikungan.

Hasil pemeriksaan sementara Satlantas Polres Kerinci menemukan sejumlah aspek yang menjadi perhatian. Kondisi jalan beraspal, namun sempit, berkelok, dan tanpa rambu peringatan di sekitar lokasi. Marka jalan berwarna kuning tidak terputus, menandakan kawasan rawan, tetapi fasilitas keselamatan lain minim.

“Kondisi cuaca cerah. Jalan memang menyempit di tikungan. Tidak ada rambu lalu lintas di lokasi,” kata Kasat Lantas Polres Kerinci IPTU Into Sujarwo, S.AP.

Ia menyebut aspek kendaraan secara teknis berada dalam kondisi baik. Namun ada persoalan lain yang tidak kalah penting.

“Pengemudi tidak memiliki SIM B1. Ini fatal. Kendaraan berpenumpang banyak memerlukan keterampilan khusus,” ujar Into.

Para penumpang odong-odong itu sebagian besar adalah ibu rumah tangga dari berbagai nagari di Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan. Mereka mengalami luka ringan, namun jumlahnya banyak 17 orang. Bahkan seorang anak berusia 2 tahun, Khaisna, ikut menjadi korban benturan.

Nama-nama seperti Gusni (51), Depi Rahayu (55), Imar (56), Endang Pujawatu (61), Dewi Sulita (53), hingga sejumlah penumpang lain dari Nagari Rakitan memenuhi daftar korban luka.

Petugas gabungan melakukan evakuasi di medan sulit, mengingat odong-odong terperosok ke dasar jurang sekitar sepuluh meter. Proses pengangkatan kendaraan masih berlangsung dan membutuhkan peralatan tambahan.

“Proses evakuasi kendaraan masih berjalan. Kami sudah melakukan olah TKP, mendatangi lokasi, dan mencari saksi untuk kebutuhan penyelidikan,” ujar Kasat Lantas Into.

Kerugian material diperkirakan mencapai Rp5 juta. Hingga malam menjelang, garis polisi masih terpasang di KM 30 itu, menandai satu lagi peringatan tentang rapuhnya keselamatan transportasi wisata di jalur-jalur perbukitan Kerinci. Polisi memastikan pendalaman penyebab kecelakaan masih berlanjut, sembari menunggu hasil pemeriksaan teknis lanjutan.

Editor: Sebri Asdian