BEKABAR.ID, BANGKO - Kementerian
Kominfo Republik Indonesia, sangat merespon usulan Bupati Merangin H Mashuri,
mengurangi zona blankspot jaringan internet di wilayah Kabupaten Merangin,
terutama untuk desa-desa yang berada di kawasan Geopark Merangin.
Hal
tersebut tersirat dari pembicaraan Bupati Merangin melalui Kadis Kominfo M
Arief dan Sekretaris Bappeda Merangin Zainal Abidin, dengan Direktur
Telekomunikasi di Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian
Kominfo Aju Widya Sari, Rabu (26/1).
Pada bincang-bincang santai di ruang kerja Direktur
Telekomunikasi Kementerian Kominfo di Jakarta tersebut, Aju Widya Sari juga
akan menindaklanjuti usulan itu ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan
Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo.
‘’Mudah-mudahan nanti apa yang menjadi keinginan kita
bisa terwujud. Selanjutnya akan kami kabari lebih lanjut setelah koordinasi
dengan BAKTI Kominfo itu kami lakukan,’’ujar Aju Widyasari.
Diakui
M Arief, memang Kabupaten Merangin tidak masuk dalam wilayah 3T (tertinggal,
terdepan dan terluar) dan tidak juga masuk dalam wilayah non 3T. Namun demikian
masih ada sebanyak 51 desa dari 205 desa di Merangin yang blankspot.
‘’Kami sangat berharap sekali, Ibu Direktur bisa
mengabulkan apa yang kami usulkan. Paling tidak untuk desa-desa di kawasan
Geopark Merangin, karena ini untuk kepentingan nasional,’’ujar Kadis Kominfo
dibenarkan Sekretaris Bappeda Zainal.
Untuk diketahui Kabupaten Merangin mengusulkan ke
Kementerian Kominfo, sebanyak 51 desa, agar bisa teraliri sinyal internet.
Sebanyak 20 desa di lima kecamatan, Pangkalan Jambu, Tabir Barat, Jangkat
Timur, Jangkat dan Lembah Masurai jadi prioritas.
‘’Kita juga mendesak BAKTI dan Direktur
Telekomunikasi Kementerian Kominfo, paling tidak dalam waktu dekat bisa mengabulkan
untuk dua desa blank spot di kawasan Geopark Merangin, Desa Air Batu dan Rantau
Kermas,’’terang M Arief.(*)