Aksi Tuntut Mundur Kepsek SMKN 1 Tanjab Barat, Fadli Sudria Minta Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Serius Bertindak

Aksi Tuntut Mundur Kepsek SMKN 1 Tanjab Barat, Fadli Sudria Minta Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Serius Bertindak

BEKABAR.ID, TANJABBARAT - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi Fadli Sudria ikut menanggapi terkait aksi demonstrasi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi pada Senin (07/11/2022) kemarin.

Dengan tegas ia meminta pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jambi mengevaluasi terkait permasalahan dibawah kepemimpinan Nurliah.

"Perlu ini ditindak tegas oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi sebagai evaluasi terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah (SMKN 1 Tanjung Jabung Barat, red)," ujarnya kepada bekabar.id, Senin (7/11/22)

Ia juga meminta agar Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para pelajar SMKN 1 Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan serius.

"Jangan nantinya permasalahan ini membuat gejolak pada internal sekolah," ucap politisi PAN ini.

Kepada para pelajar yang melakukan aksi, Fadli Sudria mengatakan agar sedapat mungkin meredam situasi sementara. "Sambil menunggu hasil dari tidak lanjut kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jambi terhadap permasalahan tersebut," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi lakukan unjuk rasa dihalaman sekolah, Senin (07/11/2022).

Ratusan siswa ini menuntut Plt kepala Sekolah Nurliah agar mundur dari jabatannya yang di emban saat ini, karena dianggap tidak mampu memimpin sekolah menengah kejuruan tersebut.

"Ganti Kepsek, ganti Kepsek," ujar salah satu peserta dalam orasinya.

Para siswa ini, menuntut hak yang di anggap tidak dijalankan oleh kepala sekolah dan beberapa kegiatan tidak pernah di anggarkan oleh kepala sekolah tersebut.

"Kami minta kejelasan terkait komite kami, komite naik tapi ketika kami minta anggaran untuk kegiatan sekolah selalu beralasan anggaran tidak ada," sambung peserta didik.

Adapun tuntutan para peserta diantaranya:

1. Sekolah ini terlalu banyak aturan dengan kepemimpinan Plt. Kepsek sekarang sehingga kami sebagai siswa tidak merasakan adanya kenyamanan belajar.

2. Kemana Dana ATK dana BOS?, 

3. Terlalu arogan dengan siswa (Sikap yang sombong, Congkak, Angkuh, dan memaksakan kehendak sendiri)

4. Mana fungsi satpam, kenapa Helm dan motor siswa bisa hilang

5. Kami ingin bisnis center dibuka kembali

6. Kenapa baju seragam kelas 10 belum jadi? Sedangkan sudah banyak yang lunas

7. Tolong organisasi kesiswaan diaktifkan kembali

8. Kenapa fasilitas disekolah dibatasi

9. Tidak mendukung anak yang berprestasi

10. Kemana anggaran HUT RI, tidak dilaksanakan

11. Ada masalah apa dengan pengunduran pak hasan

12. WC yang tidak terawat

13. Tidak adanya listrik dibangunan atas 

14. Turunkan nominal uang komite seperti semula.

Dari pantauan awak media, sampaikan berita ini diturunkan kepala sekolah enggan menemui para peserta didik. (seb)