BEKABAR.ID, KERINCI - Sorotan tajam mulai mengarah ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kerinci yang dinilai belum menunjukkan kinerja berarti sejak kepemimpinan baru terpilih. Sudah lebih dari enam bulan berlalu, namun belum ada gebrakan nyata yang mencerminkan semangat pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga daerah.
Askar Putra, aktivis muda Kerinci, angkat bicara menyoal mandeknya aktivitas KONI Kerinci. Ia menilai bahwa di bawah kepemimpinan Drs. Nafrizal, KONI justru lebih banyak tampil dalam kegiatan seremonial ketimbang aksi konkret di lapangan.
“Sudah setengah tahun berjalan, tapi kami belum melihat satu pun gebrakan nyata dari KONI. Kegiatan olahraga kita stagnan, atlet tidak terdengar kabarnya, dan pembinaan seolah mati suri,” ujar Askar, Sabtu (14/05/25).
Menurutnya, minimnya kegiatan pembinaan atlet dan tidak adanya kejelasan arah program kerja menjadi tanda tanya besar atas kapabilitas ketua KONI saat ini.
“Kalau hanya untuk hadir di acara seremonial dan foto bersama, siapa pun bisa. Tapi memimpin organisasi olahraga itu soal membangun sistem, membina atlet, dan mengangkat nama daerah di ajang kompetisi. Itu yang belum terlihat,” lanjutnya.
Askar mendesak agar Pemerintah Kabupaten Kerinci dan para pemangku kepentingan melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan Drs. Nafrizal. Ia mengingatkan bahwa KONI tidak boleh dijadikan alat pencitraan, tetapi harus menjadi wadah yang mencetak prestasi dan membanggakan daerah.
“Evaluasi ketua KONI perlu dilakukan secara objektif. Jangan sampai olahraga Kerinci mati perlahan hanya karena tidak adanya visi dan aksi yang jelas dari pucuk pimpinannya,” tegas Askar.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak KONI Kerinci. Namun suara masyarakat dan para pegiat olahraga kian lantang menuntut perbaikan arah kebijakan dan manajemen organisasi olahraga daerah yang lebih profesional.
Editor: Sebri Asdian