BEKABAR.ID, JAKARTA - Upaya mendorong keterlibatan aktif dari industri
penunjang dalam negeri serta memberikan efek berganda dari kegiatan usaha hulu
migas terus dilakukan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Sepanjang tahun 2021, SKK Migas telah
merealisasikan 3 program kerja utama untuk mendukung upaya dimaksud.
Ketiga program kerja utama tersebut adalah Program Penilaian dan
Pembinaan Bersama Penyedia Barang/Jasa Dalam Negeri Penunjang Kegiatan Usaha
Hulu Migas Tahap-1 Tahun 2021, Program Pengelolaan Sistem Centralized Integrated Vendor Database (CIVD) Pada Kegiatan Usaha
Hulu Migas Tahun 2021, serta Program Pemeriksaan Kepatuhan Pengelolaan Rantai
Suplai KKKS Tahun Buku 2020.
“Pada tahun 2021 ini, SKK Migas berhasil membuat dan menjalankan program
kerja bersama yang ditujukan untuk industri penunjang dalam negeri, mulai dari
proses penilaian kemampuan dengan mekanisme pembinaan hingga keterlibatan dalam
proses pengadaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Plt. Deputi
Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Rudi Satwiko dalam sambutannya di acara Focus Group Discussion Pembahasan Target
Pencapaian Pemberdayaan Industri Dalam Negeri Tahun 2022 pada Rabu (15/12/2021)
di Jakarta.
Rudi menambahkan, hasil dari pelaksanaan program kerja tersebut
diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri penunjang dalam negeri dalam
memenuhi barang dan jasa kebutuhan proyek dan operasi usaha hulu migas dalam
mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar
standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas pada tahun 2030 mendatang.
“SKK Migas juga akan mengajak industri penunjang untuk memperluas
jangkauan ke pasar internasional dengan menampilkan produk barang dan jasa
unggulan melalui beberapa kegiatan internasional pada tahun 2022 yaitu
bergabung dalam Indonesian Pavilion di
Abu Dhabi International Petroleum and
Conference (ADIPEC) 2022 dan Oil
& Gas Asia (OGA) 2022,” jelas Rudi kemudian.
Pihaknya berharap, dukungan tersebut akan menciptakan industri penunjang
hulu migas yang andal bahkan dapat bersaing di pasar internasional.
Salah satu program kerja utama yakni Program Penilaian dan Pembinaan
Bersama Penyedia Barang/Jasa Dalam Negeri Penunjang Kegiatan Usaha Hulu Migas
Tahap-1 Tahun 2021 merupakan program kolaborasi antara SKK Migas, KKKS, dan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Melalui program tersebut,
sebanyak 29 penyedia barang/jasa pendukung berhasil diberikan pembinaan.
“Hasil pembinaan kami harapkan dapat meningkatkan kapabilitas kemampuan
pabrikan dalam negeri berdasarkan analisa dan rekomendasi pengembangan yang
diberikan,” ujar Rudi.
Ditambahkan Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya
SKK Migas Erwin Suryadi, terhadap pabrikan yang sudah terkualifikasi akan masuk
dalam program business match making yang
selanjutnya dapat digunakan oleh KKKS untuk memenuhi kebutuhan proyek hulu
migas.
Direktur Pembinaan Program Migas Dwi Ismukurnianto Anggoro dalam
kesempatan yang sama mengatakan, sektor hulu migas masih memiliki fungsi dan
pengaruh yang sangat besar terhadap negara dan berkontribusi sebagai pondasi
ketahanan energi nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baik secara nasional
dan/atau daerah penghasil.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa keberadaan kegiatan pada sektor migas di
Indonesia telah mampu menciptakan multiplier
effect yang dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi paska pandemi
Covid-19,” kata Dwi.
Dwi kemudian menjelaskan, berdasarkan data pengadaan tahun 2020 hingga
Kuartal III 2021, kegiatan hulu migas telah memberikan sumbangsih investasi
sebesar Rp. 103,3 triliun, kontribusi terbesar diberikan pada komoditas utama
dan penunjang migas sebesar Rp 87.8 triliun. “Dengan harga minyak mentah dunia
yang mulai mendaki mengarah keangka USD 70, diharapkan dapat meningkatkan
geliat aktifitas di kegiatan usaha hulu migas,” imbuhnya.
Pihaknya juga menekankan agar kolaborasi kerjasama yang telah terjalin
saat ini antara Kementerian ESDM, SKK Migas, dan KKKS dapat terus terjaga dan
semakin ditingkatkan melalui perbaikan dan terobosan – terobosan baru dalam
program-program kedepan demi mendorong terciptanya operasi hulu minyak dan gas
bumi yang andal, aman dan efisien guna tercapainya target produksi dengan tetap
memaksimalkan penggunaan barang dan peralatan pendukung operasi yang sudah
diproduksi di dalam negeri.