Sufrayogi : Standar Protokol Kesehatan PetroChina Jauh Dari Harapan

Sufrayogi : Standar Protokol Kesehatan PetroChina Jauh Dari Harapan

0

BEKABAR.ID, KUALA TUNGKAL - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sufrayogi Saiful mendesak pihak SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd untuk berkomunikasi lebih efektif dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Hal tersebut mengingat meningkatnya jumlah karyawan SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd yang positif terkena Covid-19 akibat putusnya komunikasi tersebut.

"Jika kita lihat di lapangan dari kondisi yang ada, terhitung 15 hari sampai hari ini, grafik peningkatan karyawan PetroChina yang terpapar Covid-19 tinggi," kata Politisi Golkar ini seusai mengikuti rapat koordinasi bersama Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tanjung Jabung Barat bersama SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd di gedung pola kantor Bupati Tanjab Barat, Selasa (28/07/20).

Menurut pria yang akrab disapa Yogi ini, melihat kondisi lapangan, standar protokoler kesehatan yang ditetapkan jauh dari harapan. "Seperti pos penjagaan, penyemprotan hingga blootin himbauan tidak ada sama sekali," beber dia.

Selain itu, Yogi menyebutkan saat ini masih beraktivitasnya karyawan driver PetroChina yang terpapar Covid-19.

"Pasien ini juga banyak tinggal di luar, seperti rumah kos. Kita melihat saat ini langkah untuk mensterilkan rumah kos tersebut juga belum ada," imbuhnya.

"Untuk mendata driver tersebut kita perlu kajian dan diskusi yang lebih serius agar penyebaran pantai Covud-19 ini tidak meluas," katanya menambahkan.

Mengenai hasil rapat, Yogi mengungkapkan pihak SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd hanya berkomitmen untuk berkoordinasi dengan Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tanjung Jabung Barat saja.

"Namun demikian, langkah langkah terkait yang disampaikan dari camat dan dinas kesehatan untuk ke depannya harus diambil harus sesuai dengan standar peraturan yang berlaku," jelas dia.

Ia juga meminta penekanan masalah kompensasi akibat penutupan jam malam. "Karena penyebaran virus ini berasal dari PetroChina, harusnya ada langkah langkah kompensasi dari pihak perusahaan kepada masyarakat sekitar, baik itu sosial, ekonomi dan lain lain," terang dia.

Yogi juga menyayangkan aktivitas masyarakat di sekitar lokasi perusahaan masih normal seperti biasa. Karena jika dibiarkan, menurut Yogi penyebaran virus akan lebih meluas.

"Hingga saat ini aktifitas masyarakat masih normal saja, tidak ada pos Penjagaan maupun penyemprotan. Jadi wajar jika penyebaran virus Covid-19 ini cepat," pungkasnya.

Untuk diketahui, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjab Barat yang terdiri dari Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro, Staf Ahli Bupati selaku Koordinator Pencegahan Covid-19 H. Mhd Arif bersama Anggota DPRD Supyagi Syaiful, Camat dan Kapolsek Betara serta Babinsa melakukan inspeksi mendadak ( sidak) ke PetroChina International Jabung Ltd terkait penangan pasien Covid-19 di Desa Pematang Lumut, Betara, Senin (27/07) lalu.

Saat itu, rombongan menemukan jika ruang isolasi penangan karyawan pasien Covid-19 di PT PetroChina Internasional Jabung Ltd jauh dari layak apalagi standar yang diatur.

Selain itu, tidak ditemukan adanya tanda-tanda protokol kesehatan di area tersebut. Bahkan, tak ada satupun dipapan mading berisikan informasi tentang covid-19 demikian pula ruang isolasi tak diberi label dan tidak ada sarana cuci tangan serta kebutuhan pasien yang diisolasi juga, belum terpenuhi. (seb)