Sudah Siap, Tak Kunjung Ditempati: Lagi-lagi Tuai Kontroversi

Sudah Siap, Tak Kunjung Ditempati: Lagi-lagi Tuai Kontroversi

BEKABAR.ID, KUALATUNGKAL - Kontroversi kembali tertuju terhadap rumah dinas Wakil Bupati (Wabup) Tanjab Barat. Dibangun dengan miliaran uang rakyat, hingga kini rumah dinas tersebut masih tanpa kejelasan penggunaannya.

Masyarakat sekitar turut menyuarakan keheranannya terkait belum dihuninya rumah dinas tersebut. Komentar dan tanggapan beragam bermunculan dari berbagai kalangan, merespons situasi yang dianggap tidak wajar.

"Kenapa rumah Wabup belum ditempati padahal sudah siap? Ini bukan hanya soal rumah yang tak berpenghuni, tapi juga tentang tanggung jawab terhadap uang rakyat yang sangat besar, yang digunakan untuk pembangunannya," ungkap salah seorang warga, Rabu (17/01/24).

Rumah dinas yang menghabiskan miliaran rupiah tersebut disebut-sebut memiliki desain yang sangat bagus dan dianggap sebagai proyek yang bersejarah. Namun, tanpa kejelasan penggunaannya, keberadaannya semakin menjadi sorotan.

Wabup Tanjab Barat, Hairan memberikan pernyataan singkat terkait polemik ini. "Insyaallah secepatnya kita tempati," ujar Haira saat dikonfirmasi. Namun, ketika ditanya apakah ada kendala yang membuat rumah tersebut belum dihuni, Hairan tak komentar.

Kepala Bagian Umum Setda Tanjab Barat, Dartono, yang seharusnya memberikan klarifikasi, sayangnya tidak memberikan respon terhadap upaya konfirmasi melalui telepon dan pesan singkat via WhatsApp.

Proses Pembangunan yang Tuai Ragam Kontroversi

Saat pembangunan dikerjakan, berbagaimacam polemik mencuat. Diantaranya perihal kabar yang menyebutkan bahwa salah seorang pekerja bangunan mengalami kecelakaan kerja. Peristiwa yang diperkirakan terjadi pada Minggu (6/8/2023), sekira pukul 16:00 WIB itu disebut-sebut membuat pekerja mengalami luka serius pada bagian kepala hingga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH Daud Arif Kuala Tungkal.

Sayangnya, saat itu pelaksana kerja maupun kontraktor pelaksana belum berhasil dikonfirmasi.

Belum lagi dugaan penggelapan sisa material pembangunan yang membuat Wabup Hairan dan Dartono yang notabenenya Kabag Umum Pemkab Tanjab Barat berurusan dengan Polda Jambi.

Selain itu, nama Suparjo selaku Kadis Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanjab Barat pun ikut terseret.

Nama Suparjo mencuat bukan karena telah diperiksa oleh Polda Jambi, akan tetapi perihal dugaan mobil DLH yang mengangkut material dari rumah dinas Wabup Tanjab Barat. Kendati isu tersebut terus bergulir bak bola salju, Suparjo saat itu memilih diam dan membisu. (seb)