Rian Muiz: Anwar Sadat Harus Bertanggung Jawab sebagai Bupati, Jangan Cuci Tangan ke Publik

Rian Muiz: Anwar Sadat Harus Bertanggung Jawab sebagai Bupati, Jangan Cuci Tangan ke Publik

BEKABAR.ID, TANJABBARAT - Komentar Anwar Sadat selaku Bupati atas persoalan pasca mutasi dokter spesialis Hemodialisa (HD) dari RSUD Daud Arif Kuala Tungkal, ke RSUD Surya Khairuddin Merlung, hingga kini RSUD Daud Arif belum mendapatkan penggantinya. Jawaban Anwar Sadat sebagai Bupati ke media dinilai cuci tangan dihadapan publik. 

Akibat perbuatan ini, masyarakat Tanjab Barat tidak maksimal mendapatkan pelayanan kesehatan. 

Rian Muiz Putra Asli Tanjab Barat mengatakan, Anwar Sadat menjawab pertanyaan Media seakan-akan melempar bola, dan diduga mau mencuci tangan dihadapan Publik. 

Sebab menurutnya, masyrakat Tanjab Barat sampai detik ini masih menunggu tindakan cepat dan tanggung jawab Pemerintah untuk mengatasi persoalan atas dokter spesialis ini. 

"Saya kira Anwar Sadat selaku Bupati memberikan jawaban yang bijak dan penuh solusi ke media, melalui kebijakkannya selaku orang nomor satu yang notabennya bisa memberikan jawaban dengan solusi yang baik. Bukan malah memberikan jawaban dengan melempar jawaban yang gamblang ke Inspektorat," tegas Rian Muiz. 

"Seharusnya lakukan tindakan dan kebijakan yang tepat, kasih solusi, jangan membiarkan beban masyarakat secara moril, materil, dan waktu dengan merekomendasikan pasien untuk melakukan rujukan ke salah satu RS di Jambi. Harusnya dia sebagai Bupati melakukan tindakan yang cepat, seperti pemutasian dua dokter itu yang dilakukan dengan sangat cepat," ungkapnya. 

Lalu yang menjadi pertanyaan Publik, lanjutnya, kenapa posisi dokter yang di mutasi itu belum ada penggantinya. Apakah Pemkab Tanjab Barat yang dinahkodai Bupati Anwar Sadat tidak mampu lagi mengatasi persoalan ini? 

"Apa kenerja para aparatur Pemerintah Tanjab Barat? dan apa yang mereka kerjakan selaku penyelenggara? Pemerintah memiliki Kewajibannya besar untuk mengatasi semua perosalan yang terjadi di tengah masyarakat. Pemerintah itu hadir untuk mengurusi masyarakat, bukan menyusahkan masyarakat," ungkap Rian Muiz secara lantang. 

Lalu sebelumnya, masih kata Rian Muiz, Direktur RSUD Daud Arif, Sahala, sebelumnya sempat berkoar-koar menyatakan bahwa penggantian dokter spesialis ini akan segera diatasi. 

Namun, kenyataannya hingga kini, tidak hanya dokter spesialis Hemodialisa, dokter spesialis penyakit dalam, dan spesialis Pediatri anak belum berhasil ditemukan. Ironisnya, penanganan pasien cuci darah di RSUD Daud Arif terpaksa harus dirujuk ke Jambi.

"Apa yang terjadi sama Pemerintahan Tanjab Barat hari ini? Apakah sudah tidak mampu lagi menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Harusnya akui saja ke masyarakat bahwa tidak mampu? dengan beberapa kejadian, kajian, dan fakta yang ada, saya rasa mengarah kesitu," ungkapnya lagi. 

Masih kata Rian Muiz, fenomenanya adik-adik media memepertanyakan kepada Bupati Anwar Sadat, apakah mengenai persoalan ini dia (red, Anwar Sadat) sudah mendapatkan dokter pengganti? dan tanggapannya terhadap kinerja dewan pengawas, Bupati Anwar Sadat malah mengarahkan semuanya kepada Inspektorat.

"Saya kutip ya dari pemberitaan Media, jawaban Anwar Sadat ,- Semuanya akan ditangani oleh Inspektorat, karena mereka yang bertanggung jawab atas pengawasan internal pemerintah. Saya khawatir memberikan jawaban yang salah,- kata Bupati Anwar Sadat ini," rinci Rian Muiz.

Sambung Rian Muiz, jadi dari jawaban itu, Apa yang menjadi tanggung jawab Anwar Sadat sebagai Bupati? Apa, coba dia jelaskan? 

"Pertanyaanya? Mungkinkah seorang Dirut RS berani melakukan mutasi dokter ASN tanpa adanya koordinasi dengan Bupati? Apakah Bupati tidak tau tindakan mutasi itu?," tanya Rian Muiz. 

"Jadi saya melakukan kritik keras ini, bertujuan mengingatkan etika dan moral penyelenggara Pemerintah Tanjab Barat untuk lebih fokus bekerja melayani dan mensejahterkan masyarakat, tujuannya agar lebih fokus mengatasi persoalan-persoalan yang ada. Jangan terlalu lama. Jangan sampai kepercayaan masyatakat berkurang terhadap penyelenggara Pemerintahan Kabupaten Tanjab Barat yang di pimpin Anwar Sadat," ungkapnya lagi.

Ironisnya, yang kita dengar dari lapangan menyebutkan, bahwa beberapa hari setelah terjadi mutasi, RSUD Daud Arif berhasil mendapatkan dokter bedah. 

Namun, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi sudah berkomitmen untuk tidak menempatkan lagi dokter pengganti di RSUD Daud Arif, sehingga dokter bedah yang baru ditarik kembali ke Jambi.

"Rekomendasi DPR RI ke Kemendagri jangan dianggap main-main ya atas persoalan ini. Saya dari awal terus mengawal persoalan ini," jelas Rian Muiz.

Terakhir kata Rian Muiz, kita sama-sama tahu bahwa hari ini Tanjab Barat dihadapkan dengan beberapa persoalan akibat teledornya kinerja Pemkab Tanjab Barat. Itu terjadi, karena bobokroknya tatanan Birokrasi di internal Pemerintahan itu sendiri. 

"Dari awal saya emang tidak percaya sama Anwar Sadat untuk Memimpin Tanjab Barat. Sebab, dia lebih percaya pembisik daripada Pengkritik," pungkas Rian Muiz. (*)