BEKABAR.ID, JAMBI - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Jambi Sanctus Agustinus telah melaksanakan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) yang mulai dari hari Sabtu (09/09/2023) dan selesai di hari Minggu (10/09/2023) yang dilaksanakan di Gereja Santa Teresia Jambi, tepatnya di aula lantai 3. Kegiatan yang dikemas dengan tema “Terpanggil menjadi kader yang peduli terhadap gereja dan tanah air” itu diikuti oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Provinsi Jambi. Sebanyak 83 Mahasiswa yang mendaftar 35 Orang dinyatakan Lulus sebagai Anggota Muda PMKRI Cabang Jambi.
MPAB merupakan kegiatan pendidikan dan kaderisasi formal PMKRI bagi seorang mahasiswa sebelum menjadi anggota PMKRI. Seluruh kegiatan yang dijalankan selama MPAB telah diatur dalam silabus pembinaan dan pendidikan PMKRI.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Jambi, Parlin Tua Sihaloho menyampaikan materi tentang "Sejarah PMKRI Nasional dan PMKRI Cabang Jambi". Beliau menjelaskan bahwa PMKRI Nasional digagas dan terbentuk sejak 25 Mei 1947, sedangkan PMKRI Jambi, digagas dari Tahun 1990, dan terbentuk sejak 27 November 1992.
Materi dilanjutkan oleh Trina Uli Sinaga, Demisioner Bendahara PMKRI Cabang Jambi 2021-2022 yang membawakan materi "Who I Am?". Beliau menjelaskan tentang cara-cara mencari jati diri, baik secara teori psikologis maupun dari kebiasaan sehari-hari. Acara dilanjutkan dengan materi "Pengenalan Visi-Misi, Semboyan, Atribut, dan Kontribusi PMKRI" yang dibawakan oleh Sekretaris Jenderal PMKRI Cabang Jambi, Margaretha Tri Astuti. Dalam Materinya, beliau memaparkan visi dan misi PMKRI dan bagaimana implementasinya dengan Kontribusi PMKRI untuk Indonesia. Tak lupa beliau juga menjelaskan tentang atribut PMKRI, salah satunya Baret Merah dengan Bol Kuning yang menjadi ciri khas PMKRI sebagai Organisasi Kepemudaan dan Mahasiswa.
Setelah itu, Presidium Pengembangan Organisasi, Efendi Banjarnahor memaparkan materi tentang "Pengenalan Nilai-nilai PMKRI". beliau menjelaskan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam PMKRI, yaitu nilai-nilai kekatolikan dan nilai-nilai nasionalisme. Karena hari sudah menujukkan pukul 18:30 WIB, cara dilanjutkan besok pagi setelah misa dan peserta difasillitasi transportasi untuk datang ke acara MPAB dan pulang ke rumah masing-masing.
Setelah Misa Bersama dan makan bersama, Acara dilanjutkan dengan materi "Spiritual Yesus Sebagai Teladan Gerakan dan Gerak PMKRI di Dalam Gereja" yang disampaikan oleh Presidium Hubungan Masyarakat Katolik, Romaito. Beliau mengungkapkan bahwa spiritual Yesus yang menjadi teladan bagi Kader-kader PMKRI. Beliau mengungkapan PMKRI banyak terlibat dalam aktivitas pelayanan didalam Gereja, seperti menjadi petugas tata laksana, tim koor, dan beberapa rangkaian kegiatan lainnya. Selain itu, PMKRI juga melakukan komunikasi dengan organisasi-organisasi kekatolikan lainnya, seperti Wanita Katolik Republik Indonesia, Pemuda Katolik dan Kerasulan Awam (Kerawam). Hal ini disampaikan melalui dokumentasi dari materi beliau.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi "Gerak PMKRI di Tengah Masyarakat" yang disampaikan oleh Presidium Gerak Kemasyarakatan, Syrillus Krisdianto. Beliau mengungkapkan menjadi Mahasiswa itu harus memberikan dampak yang baik kepada masyarakat, jangan sampai tidak. Beliau mengungkapkan Mahasiswa terkhususnya PMKRI sendiri sudah banyak melakukan dialog dan beberapa aksi sosial yang diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Beliau menghimbau supaya tetap menjadi mahasiswa yang Kritis dan Progresif, namun dalam hal ini bukan muluk-muluk harus ikut demonstrasi. Ada banyak cara-cara yang humanis bisa dilakukan, seperti membuat tulisan dan melaksanakan audiensi dengan pihak terkait.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Presidium Pendidikan dan Pengkaderan, Novi Febrianty Br, Silalahi. Materi ini bertema "Pengenalan Struktur Organisasi dan Sistem Pembinaan di PMKRI". Beliau mengungkapkan bahwa di PMKRI mengenal sistem pembinaan formal dan informal, dan dalam PMKRI sendiri ada banyak pembinaan-pembinaan yang memperkuat kreativitas mahasiswa, sehingga PMKRI adalah wadah yang sangat berguna bagi mahasiswa. Setelah itu, beliau juga mengungkapkan tentang tujuan dan fungsi yang ada dalam struktur organisasi. Beliau menambahkan setiap Presidium memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga harmoni dalam organisasi sangat terjaga.
Materi terakhir disampaikan oleh Presidium Riset dan Teknologi, Afryanti Sitompul. Materi yang bertema "Pemanfaatan Teknologi di Organisasi". Dalam hal ini, beliau mengungkapkan bahwa teknologi sangat memiliki peran penting dalam menjalankan roda organisasi, sehingga pemanfaatan nya harus optimal supaya tepat sasaran. Intinya, beliau mengungkapkan algoritma teknologi perlu dipahami, supaya pengoptimalan penggunaan nya lebih efisien. Acara ditutup dengan sidang penutup MPAB dan sesi foto bersama. Kegiatan ini selesai pada Minggu, 15:30 WIB. (*)