Asraf Pimpin Kerinci: Momen Pergeseran Episentrum Kekuasaan Hingga Harapan Pemekaran

Asraf Pimpin Kerinci: Momen Pergeseran Episentrum Kekuasaan Hingga Harapan Pemekaran

BEKABAR.ID, JAMBI - Penantian ihwal siapa yang bakal menjadi Penjabat (Pj) Bupati Kerinci akhirnya terjawab sudah. Nama Asraf Zein, Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi itu akhirnya ditunjuk Kemendagri untuk menjadi PJ Bupati Kerinci setelah melalui drama dan berbagai lika-liku yang cukup pelik.

Asraf resmi dilantik di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Sabtu (04/11/23) siang. Sumpah sakral yang dihaturkan Asraf ketika dilantik, menjadi babak awal bahwa Sekepal Tanah Dari Surga akan menyambut leader baru yang membawa semangat baru, inovasi baru dan trobosan baru.

Peralihan kekuasaan ini menyita perhatian publik dan menggugah berbagai pendapat tentang diversifikasi dalam kepemimpinan daerah Kabupaten Kerinci.

Tidak bisa dipungkiri memang, semenjak tongkat estafet kekuasaan ditinggalkan oleh almarhum Fauzi Siin, kepemimpinan di Kabupaten Kerinci selama tiga periode berturut - turut hanya bertumpu pada satu rumpun saja.

Oleh karena itu, pelantikan Asraf sebagai Pj Bupati Kerinci tidak hanya sebatas seremonial, akan tetapi turut menandakan sebuah peristiwa bersejarah yang menandai inklusi regional yang lebih besar.

Pelantikan Asraf juga bukan persoalan adu jurus dalam percaturan, lebih dari itu, ada era baru yang ditunggu - tunggu, yakni peralihan dominasi kepemimpinan atau pergeseran episentrum kekuasaan.

Perjalanan Asraf dalam meraih tampuk pimpinan tertinggi di Kerinci via Pj Bupati terbilang beruntung. Meskipun harus bersaing terlebih dahulu dengan dua kompetitornya yakni Tema Wisman dan Zainal Efendi, Asraf tak perlu menguras banyak energi ataupun berdarah-darah seperti saat kompetisi pencalonan Kepala Daerah pada umumnya.

Bak ketiban durian runtuh, antara keajaiban dan takdir, kekuasaan itu Asraf dapatkan dengan cara yang lembut.

Pengamat Politik Provinsi Jambi Jafar Ahmad menyebutkan, pelantikan Asraf akan membawa angin perubahan baru bagi Kerinci. Orientasi pembangunan dan pengembangan Kerinci menurut dia, juga relatif akan berimbang dengan selama ini, karena Asraf mewakili masyarakat bagian tengah dan hilir Kerinci.

"Di pemerintahan, Pj Bupati Kerinci akan banyak bersinggungan dengan warga dan pegawai pemerintah dari Kerinci bagian mudik. Dalam pergaulan sehari-hari, beliau (Asraf, red) lebih banyak bergaul dengan bagian warga Kerinci tengah dan Kerinci hilir, tentu ini akan membawa keseimbangan. Mudah-mudahan satu tahun ke depan, ada kemajuan signifikan bagi Kerinci dan sekitarnya," terangnya ketika dikonfirmasi bekabar.id, Jumat (03/11/23) malam.

Doktor Ilmu Politik jebolan Universitas Indonesia (UI) ini mengutarakan bahwa konflik sosial maupun penolakan terhadap Asraf sebagai Pj Bupati kedepan seharusnya tidak terjadi. Karena Asraf, lanjut Jafar, sudah paham dengan karakteristik masyarakat Kerinci diberbagai wilayah.

"Seharusnya tidak akan terjadi penolakan. Saya yakin bang Asraf juga paham kondisi masyarakat, terlebih di pusat perkantoran Bupati Kerinci," terang Jafar.

Dirinya yakin bahwa Asraf nantinya akan mendapatkan dorongan terutama tokoh masyarakat Kerinci Hilir untuk segera melanjutkan wacana pemekaran yang selama ini digaungkan.

"Saya juga yakin bang Asraf akan berusaha mewujudkan itu (pemekaran Kerinci Hilir, red) dengan serius, meskipun tidak mudah menembus kesulitan-kesulitan mewujudkan pemekaran," beber dia.

Perihal kemungkinan Asraf bakal menyiapkan diri untuk maju di Pilbup Kerinci tahun 2024 mendatang, dengan memaksimalkan power kekuasaannya sebagai Pj Bupati, Jafar belum bisa memastikan sepenuhnya. "Mungkin tidak, beliau lebih fokus mengurus Kerinci dan beradaptasi dengan kebiasaan baru," ujarnya.

Kendati demikian, Jafar mengatakan, penting bagi Asraf untuk segera menunjukkan prestasi dalam waktu yang sangat singkat. "Sehingga, itu bisa menjadi catatan positif bagi beliau di masa depan. Jadi, jika suatu saat beliau bertarung dalam Pilkada Kerinci, publik akan mengingat prestasi yang ditorehkan," tutup Jafar.

Harapan, tuntutan, tekanan, intrik dan kepentingan politik setiap sudut dan setiap saat mengintai Asraf dalam menjalankan roda pemerintahan di Kerinci kedepan.

Semua sangat bergantung pada prinsip-prinsip etika, integritas, dan profesionalisme sang Pj, dengan tetap berpegang teguh pada hukum, kebijakan yang berlaku, serta berfokus pada kepentingan terbaik daerah dan masyarakat yang dia layani.

Transparansi, komunikasi yang baik dan mendengarkan berbagai pihak adalah kunci untuk mengatasi tekanan persoalan yang kompleks ini.

Bisakah Asraf menyikapi berbagai persoalan dengan menorehkan prestasi selama memegang tampuk kekuasaan?

Mampukah Asraf mengatasi berbagai tekanan?

Semoga!


Editor: Sebri Asdian