BEKABAR.ID, TANJABBARAT — Anggota DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jamal Darmawan, menegaskan bahwa peringatan Hari Pahlawan ke-80 tahun 2025 harus menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat pengabdian dan tanggung jawab moral bagi seluruh elemen bangsa, khususnya para penyelenggara pemerintahan daerah.
Hal
itu disampaikan Jamal usai mengikuti Upacara Ziarah Nasional yang digelar di Taman Makam
Pahlawan (TMP) Yudha Satria Pengabuan, Desa Pembengis, Kecamatan
Bram Itam, Senin (10/11). Upacara yang berlangsung khidmat tersebut dipimpin
langsung oleh Dandim 0419/Tanjab, Letkol Arm Dwi Sutaryo, S.E., M.Han, dengan
Komandan Upacara Ipda Muhammad Rio Ikbar, S.Tr.K, dan
Perwira Upacara Kapten Inf. Sugik Hariyanto, S.H.
Upacara
ini turut dihadiri oleh Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag.,
serta jajaran Forkopimda, di antaranya perwakilan Pengadilan Agama, Kejaksaan
Negeri, dan unsur TNI-Polri.
Dalam
kesempatan tersebut, Jamal Darmawan menyampaikan bahwa ziarah dan penghormatan
kepada para pahlawan bukan sekadar ritual seremonial, melainkan bentuk
introspeksi dan pengingat bahwa kemerdekaan dan pembangunan yang dirasakan hari
ini adalah buah dari perjuangan dan pengorbanan mereka.
“Peringatan
Hari Pahlawan ini harus menjadi cermin bagi kita semua, terutama bagi
penyelenggara pemerintahan, untuk meneladani keikhlasan dan semangat juang para
pahlawan dalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat,” ujar Jamal
Darmawan.
Ia
menambahkan, semangat kepahlawanan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk,
mulai dari pelayanan publik yang transparan dan berintegritas, hingga komitmen
memperjuangkan aspirasi rakyat di lembaga legislatif.
“Pahlawan
masa kini adalah mereka yang bekerja tulus, jujur, dan berani mengambil
keputusan demi kepentingan rakyat. Nilai-nilai itu harus terus kita jaga dalam
setiap langkah pembangunan,” tegasnya.
Dengan
tema nasional “Pahlawanku
Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan,” upacara di TMP
Yudha Satria Pengabuan berlangsung penuh khidmat. Rangkaian kegiatan dimulai
dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan, mengheningkan cipta, peletakan
karangan bunga oleh Inspektur Upacara, pembacaan doa, hingga penghormatan
terakhir sebelum upacara ditutup pada pukul 09.45 WIB.
Jamal
Darmawan menyebut, makna Hari Pahlawan seharusnya tidak berhenti pada
peringatan, melainkan menjadi energi kolektif dalam menata masa depan daerah.
“Semangat
pahlawan harus kita teruskan dalam bentuk kerja nyata, sinergi, dan
keberpihakan kepada rakyat. Itulah wujud penghormatan sejati kepada para
pahlawan bangsa,” pungkasnya.


