BEKABAR.ID, TANJABBARAT – Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. H. Katamso SA, SE., ME., menghadiri acara haflah akhirussanah atau pelepasan santri putra-putri Pondok Pesantren Al Baqiyatush Shalihat tahun ajaran 2024/2025 yang digelar secara khidmat pada Minggu malam (1/6).
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan elemen masyarakat, di antaranya perwakilan Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jambi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanjung Jabung Barat, pengasuh pondok pesantren, ketua yayasan, kepala madrasah dari berbagai jenjang pendidikan di lingkungan pesantren, majelis guru, para wali santri, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Katamso menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas peran strategis yang dijalankan Pondok Pesantren Al Baqiyatush Shalihat dalam membina dan mencetak generasi muda yang berkualitas, berakhlak, dan berilmu.
"Ponpes Al Baqiyatus Shalihat telah banyak membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Tanjung Jabung Barat," ujar Wabup Katamso.
Ia menegaskan bahwa pembangunan manusia adalah pilar utama dalam visi dan misi kepemimpinan Bupati Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., dan dirinya selama masa pemerintahan lima tahun ke depan. Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan, khususnya pendidikan berbasis nilai-nilai keagamaan, menjadi fondasi penting untuk mewujudkan masyarakat yang unggul, religius, dan berdaya saing.
Wabup Katamso juga menyampaikan harapan agar para santri yang telah menyelesaikan masa belajarnya di pesantren dapat menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
"Saya berharap, para santri yang hari ini dilepas dapat melanjutkan perjuangan ilmu di jenjang yang lebih tinggi serta menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat, bangsa, dan negara. Jadilah generasi yang membawa cahaya, bukan hanya bagi keluarga, tapi juga untuk lingkungan dan negeri kita tercinta," tuturnya.
Rangkaian acara pelepasan juga diisi dengan tausiyah dan ceramah agama oleh ulama kharismatik dari Kalimantan Selatan, Tuan Guru Ustadz H. Ahmad Sufian Al Banjari, yang menambah kekhusyukan dan keberkahan acara tersebut.
Acara ini menjadi momentum penuh haru sekaligus kebanggaan, sebagai simbol keberhasilan pesantren dalam mencetak generasi penerus yang tidak hanya unggul secara akademis dan spiritual, tetapi juga siap menjadi bagian dari pembangunan bangsa. (*)