BEKABAR.ID, KERINCI – Di sela pelantikan pengurus LPTQ Kabupaten Kerinci periode 2025–2030, Senin (22/07/25), momen inspiratif terjadi ketika salah satu anggota yang baru dilantik, Irwanto, S.Ag., M.Pd., menyerahkan langsung buku karyanya kepada Bupati Kerinci, Monadi.
Buku tersebut berjudul "Spiritualitas Kaum Pinggiran: Mitra Setara dalam Taqwa (Humanisme Sufistik 1)" yang merupakan karya ke-20 Irwanto dalam dunia literasi dan pemikiran Islam.
Karya terbaru ini merupakan refleksi mendalam terhadap kondisi sosial dan spiritual masyarakat Kerinci, terutama dari sudut pandang humanisme sufistik, sebuah pendekatan baru yang berupaya menyentuh nilai-nilai keadilan sosial, empati, dan ketakwaan dalam kerangka budaya Kerinci. Buku ini dirancang sebagai trilogi dan akan dilanjutkan hingga seri ketiga.
"Tulisan ini adalah bentuk kegelisahan intelektual dan spiritual saya melihat Kerinci dari sisi kemanusiaan yang terdalam. Semoga bisa menjadi bahan renungan dan inspirasi bagi siapa pun yang membacanya," ujar Irwanto usai menyerahkan bukunya kepada Bupati Monadi.
Dikenal sebagai penulis produktif, Irwanto sebelumnya telah menerbitkan sejumlah karya yang luar biasa, termasuk novel yang mengangkat nilai-nilai budaya dan religiusitas masyarakat Kerinci. Di antaranya "Berselimut Sorban Cinta" sebuah novel bernuansa budaya, agama, dan cinta kemanusiaan Kerinci yang diterbitkan di Yogyakarta dan telah dicetak ulang hingga empat kali. Bahkan, karyanya "Mujahid Cinta" menembus Malaysia dan diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu di Johor Bahru.
Tak hanya sastra, Irwanto juga menulis buku akademik yang dipelajari di berbagai kampus pascasarjana di Indonesia, seperti "Pendidikan Karakter: Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa", yang diterbitkan oleh Pustaka Setia, Bandung. Karyanya yang lain, "Mustika Bersulam Emas", juga dominan menarasikan kearifan Kerinci dan potret budaya Kerinci secara mendalam.
Dia berharap kedepan, Pemkab Kerinci memberi perhatian terhadap karya-karya anak daerah dibidang literasi. "Literasi adalah bagian dari pembangunan peradaban. Apalagi melalui literasi kita bisa mengangkat Kerinci secara langsung. Semoga Pemkab Kerinci memberikan ruang dan apresiasi yang lebih luas terhadap para penulis dan pegiat literasi," ucapnya.
Penyerahan buku ini menuai apresiasi dari sejumlah kalangan dan menjadi momen penting bahwa Kerinci tak hanya kaya akan sumber daya alam dan budaya, tetapi juga potensi intelektual yang layak diekspos dan diberi panggung.
Irwanto lahir di Koto Beringin, Siulak, pada tahun 1974 dan kini berdomisili di Desa Bento, Kayu Aro. Selain aktif menulis, ia juga mengemban amanah sebagai komisioner Baznas Kabupaten Kerinci. Semasa mahasiswa, Irwanto dikenal sebagai aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan pernah menjadi Presiden Mahasiswa STAIN Kerinci, yang sekarang bernama IAIN Kerinci. Selain itu, Irwanto juga dikenal sebagai seorang intelektual di Muhammadiyah Kerinci.
Editor: Sebri Asdian