BEKABAR.ID, KERINCI - Gemuruh ketegangan pasca Pemilu di Kabupaten Kerinci, Jambi kian santer terdengar. Berbagai pelanggaran mencuat, membuat riuh dan keprihatinan berbagai kalangan.

Ketidakpuasan merajalela di masyarakat karena dinilai bahwa KPU Kerinci terlalu terpaku pada diamnya, tidak mengambil tindakan yang tegas terhadap dugaan kecurangan yang begitu terang-terangan terjadi dalam proses pemilihan.

Selain itu, keprihatinan masyarakat semakin dalam karena dinilai KPU Kerinci tutup mata dan tidak profesional dalam menyukseskan pemilu.

Di Kecamatan Air Hangat Timur, tepatnya di Desa Sungai Deras dan Desa Baru Sungai Deras, bayangan penggelembungan suara menjadi sorotan utama. Belum lagi dugaan pemalsuan tanda tangan, pencoblosan massal surat suara oleh penyelenggara hingga pemilih siluman. Meskipun sudah mengemuka bukti yang cukup jelas mengenai pelanggaran tersebut. Namun, respons KPU Kerinci dinilai masih jauh dari memuaskan.

Situasi yang hampir serupa juga terjadi di Kecamatan Gunung Raya, dengan dugaan pemindahan suara yang diduga dilakukan demi kepentingan tertentu, terutama untuk memenangkan sejumlah calon legislatif (caleg) tertentu. Penyelenggara hingga ke tingkap kecamatan disebut-sebut ikut memuluskan aksi tersebut. Ironisnya, aktor utama dalam persoalan tersebut disinyalir adalah salah seorang anggota KPU Kerinci itu sendiri.

Aktivis Kenamaan Kerinci Riyan Aben menyerukan agar KPU segera mengambil sikap tegas dalam menanggapi dugaan kecurangan yang begitu mencuat.

"Ketidakpuasan masyarakat bisa menjadi bom waktu yang meledak, bahkan bisa saja mengarah pada aksi demonstrasi besar-besaran jika KPU Kerinci tak mengambil tindakan tegas," ucapnya, Minggu (25/02/24).

Riyan Aben menegaskan pentingnya transparansi dan keadilan dalam proses pemilihan umum oleh KPU Kerinci guna menjaga kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi serta para penyelenggara.

"Jangan sampai rasa frustrasi di kalangan warga semakin memuncak terhadap kinerja KPU Kerinci, segera lah ambil langkah," tukasnya. (seb)