BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - Sekretaris Jendral DPP Partai Berkarya Baddarudin Andi Picunang mengakui telah melakukan pertemuan dan foto bersama dengan calon walikota Sungaipenuh Fikar Azami. Ini diungkapkannya saat menggelar konfrensi pers dengan media center AZAS yang dihadiri juga oleh paslon nomor urut 1 Ahmadi Zubir - Alvia Santoni di posko AZAS Kota Sungaipenuh.
"Khusus untuk foto itu (foto acungkan 2 jari dengan Fikar Azami) memang saya akui memang ada," ujar Andi Baddrudin Picunang.
Dia mengungkapkan, pertemuan dirinya dengan Fikar Azami dan rombongan hanyakah secara kebetulan bertemu di salah satu restoran, dan saat itu dia mengungkapkan rombongan Fikar Azami juga berada disana dan melakukan foto bersama.
"Saat itu mereka minta foto bersama dan minta vis.. vis itu apa? Saya tidak tahu situ nomor 2 atau sini nomor 1," kata Andi Picunang yang mengaku tidak mengetahui nomor urut paslon walikota dan wakil walikota Sungaipenuh.
Saat pertemuan dan berfoto bersama tersebut, Sekjen DPP Berkarya tidak sendirian, akan tetapi bersama dengan Wasekjennya.
Dia juga mengungkapkan pendukung Ahmadi Zubir tidak mudah percaya dengan isu - isu. Sebab, partai berkarya dan dirinya tetap mengusung dan mendukung Ahmadi - Antos.
Sementara itu, sebelum Fikar Azami dan rombongan ke Jakarta atau sebelum foto itu beredar di facebook. Salah seorang orang dekat Fikar mengungkapkan, akan terjadi kejutan dalam beberapa hari kedepan.
Namun, saat itu dan hingga kini belum diketahui kejutan apa yang dimaksud. Akan tetapi, berapa hari kemudian, beredar foto di media sosial, pertemuan Fikar Azami dan Sekjed DPP partai berkarya dengan foto bersama mengacungkan salam dua jari.
Beredarnya foto itu sangat mengejutkan Warga Kota Sungaipenuh sebab, partai berkarya merupakan partai pengusung Ahmadi - Antos berkoalisi dengan PPP dan PDI-P.
"Kenapa bisa, partai berkarya mengusung Ahmadi - Antos DPPnya mengacungkan 2 jari. Sulit kita percayai pertemuan itu secara kebetulan tanpa sengaja disebuah restoran pula," ujar Anto warga Sungaipenuh.
Menurut Anto yang cukup lama berada di Jakarta, untuk melakukan pertemuan di Jakarta itu kalau tidak ada janji sulit akan terpenuhi atau bisa tercapai. Sebab, Jakarta merupakan daerah yang luas.
"Ya, kalau pertemuan nya itu secara kebetulan agak sulit diterima. Tapi tidak tahu juga," ujarnya.
Dia juga merasa heran dukungan partai Berkarya bisa berubah sebanyak 4 kali, pertama Fikar Azami, lalu Ahmadi Zubir, pindah lagi ke Fikar Azami dan pindah lagi ke Ahmadi Zubir.
"Namanya juga politik. Apa maksudnya juga kita tidak tahu sampai - sampai 4 kali partai berkarya ini berubah dukungan," ujar warga.
"Kami masyarakat bawah cuma bisa nonton saja. Ini kelihatannya politik kelas tinggi, dan bisa saja Fikar Azami sengaja melepas berkarya kepada Ahmadi supaya ada lawan," ujar warga. (*)