Panwaslu Kecamatan dan PKD Kerinci, Ikuti Bimtek Pemahaman Pengawasan Logistik Pemilu

Panwaslu Kecamatan dan PKD Kerinci, Ikuti Bimtek Pemahaman Pengawasan Logistik Pemilu

BEKABAD.ID, KERINCI - Dalam mengoptimalkan pengawasan Logistik, Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten Kerinci, melaksanakan Bimbingan Teknis Pemahaman Pengawasan Logistik Pemilu tahun 2024, di hotel Mahkota Sungai Penuh.

Acara Bimtek yang dilaksanakan Bawaslu Kerinci ini, berlangsung selama 4 hari dimulai dari tanggal 28 November sampai dengan 01 Desember 2023, diikuti Ratusan Pengawas Pemilu mulai dari Panwaslu kecamatan dan Serta PKD seluruh desa di kabupaten Kerinci.

Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemahaman Pengawasan Logistik Pemilu tahun 2024 ini dibuka langsung Ketua Bawaslu kabupaten Kerinci, Tomi Akbar, S. Pd.

Ketua Bawaslu Kerinci, Tomi Akbar, S. Pd, menyampaikan bahwa Kegiatan Bimtek Pemahaman Pengawasan Logistik ini diikuti sebanyak 499 peserta dari Panwaslu Kecamatan bersama Staf dan PKD seluruh kabupaten Kerinci, Masing-masing 54 orang Panwaslu Kecamatan, 287 orang PKD, 18 orang Kasek dan 90 staf Panwaslu Kecamatan. 

"Alhamdulillah pembukaan sudah dilaksanakan pada Selasa, hari ini acara lanjutannya untuk Gelombang ke Tiga. acara ini dilaksanakan sampai besok (Jumat,red)," jelasnya.

Dirinya berharap dengan dilaksanakan Bimtek Pemahaman Pengawasan Logistik ini, Seluruh jajaran Pengawas Pemilu dapat meningkatkan pengetahuan dalam melakukan pengawasan Logistik Pemilu di kecamatan dan Desa.

"Tujuan kita agar peserta dapat memahami tupoksi sesuai kewenangan baik di tingkat jajaran pimpinan Panwaslu kecamatan maupun PKD serta dukungan dari sekretariat Panwaslu kecamatan sehingga pelaksanaan pengawasan logistik pemilu 2024 di kabupaten kerinci sesuai peraturan perundang-undangan," jelasnya.

Selain itu, juga di harapkan kepada seluruh jajaran Pengawas Pemilu, bisa melakukan pemetaan tingkat kerawanan dalam distribusi logistik nantinya. "Kita juga berharap agar bisa mengetahui secara dini potensi pelanggaran dan memetakan tingkat kerawanan untuk logistik, sehingga logistik berjalan dengan lancar dan aman nantinya,"tutupnya. (*)