Menilik Tuah Sang Petahana

Menilik Tuah Sang Petahana

BEKABAR.ID, TANJABBARAT - Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki sejarah panjang di mana petahana tidak pernah berhasil mempertahankan jabatan dalam pemilihan bupati (Pilbup) sejak dipisahkan dengan Tanjung Jabung Timur. Dengan Pilbup 2024 yang semakin mendekat, perhatian publik kini tertuju pada Bupati Petahana, Ustad Anwar Sadat (UAS). Mampukah UAS mematahkan tradisi tersebut dan meraih kemenangan?

Sejarah Kekalahan Petahana

Dalam beberapa dekade terakhir, catatan sejarah menunjukkan bahwa bupati petahana di Tanjung Jabung Barat selalu mengalami kekalahan dalam pemilihan berikutnya. Tren ini dimulai sejak awal Pilbup digelar pada tahun 2000. Pada saat itu, pasangan Usman Ermulan-Safrial berhasil keluar sebagai pemenang.

Lima tahun kemudian, pada Pilbup 2005, Safrial yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Usman, memutuskan untuk maju sebagai calon bupati berpasangan dengan M. Yamin. Langkah ini membuat Safrial berhasil melenggang.

Di Pilbup berikutnya, Usman yang berpasangan dengan Katamso kembali bertarung melawan Safrial. Namun, sekali lagi, Safrial yang saat itu menjabat sebagai petahana, kembali kalah dalam pemilihan tersebut.

Pada Pilbup Tanjab Barat tahun 2015, Safrial kembali maju sebagai calon bupati, kali ini berpasangan dengan Amir Sakib. Pada pemilihan kali ini, tidak ada kandidat yang berstatus sebagai petahana. Safrial-Amir Sakib berhasil memenangkan pemilihan dengan mengalahkan pasangan Mukri-Harnuni dan Anwar Sadat-Suhatmeri.

Fenomena kekalahan bupati petahana di Tanjung Jabung Barat ini memunculkan berbagai analisis tentang penyebabnya. Beberapa faktor yang sering dikemukakan antara lain seperti ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja bupati, munculnya calon penantang yang kuat, serta dinamika politik yang berubah, sering kali menjadi penyebab utama kekalahan petahana.

Kondisi Terkini UAS

Pengamat politik provinsi Jambi, Irwan Aditama memberikan pandangan mendalam mengenai peluang UAS dalam Pilbup 2024. UAS menurutnya menghadapi tantangan besar, mengingat sejarah panjang kekalahan petahana di Tanjung Jabung Barat. Hanya saja, ada beberapa faktor yang bisa menguntungkan posisinya. "Seperti keberhasilan dalam program-program pembangunan, peningkatan infrastruktur dan layanan kesehatan pendidikan dan ekonomi yang selalu menjadi prioritas utama selama masa jabatannya, bisa menjadi modal besar. Selain itu, dukungan partai politik yang kuat dan jaringan birokrasi yang luas juga memberikan keuntungan tersendiri bagi UAS," jelas Irwan.

Tantangan dan Peluang

Meskipun demikian, Irwan juga menyoroti berbagai tantangan yang harus dihadapi UAS. Penurunan tingkat kepuasan masyarakat atau munculnya isu-isu KKN bisa merusak dukungan publik. "Selain itu, jika ada calon penantang yang kuat dengan strategi kampanye yang efektif, UAS harus siap menghadapi persaingan ketat,” tegasnya.

Irwan menambahkan bahwa perubahan dalam dukungan partai politik atau dinamika politik nasional juga dapat mempengaruhi hasil Pilbup. "Jika ada perubahan signifikan dalam dukungan partai atau kebijakan nasional yang mempengaruhi persepsi pemilih, hal ini turut bisa menjadi faktor penentu,” bebernya.

Indikator Kemenangan atau Kekalahan

Beberapa indikator yang dapat menunjukkan apakah UAS bisa mematahkan tradisi kekalahan petahana di Tanjung Jabung Barat antara lain:

Popularitas dan Kepuasan Publik: Survei yang menunjukkan tingkat kepuasan tinggi terhadap kinerja UAS.

Dukungan dari Tokoh Berpengaruh: Mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat, partai politik, dan organisasi lokal.

Keberhasilan Kampanye: Strategi kampanye yang efektif dan inovatif yang mampu menarik dukungan luas dari berbagai kelompok masyarakat.

Minimnya Skandal: Tidak ada skandal korupsi atau masalah pribadi yang merusak citra UAS.

Kesimpulan

Menghadapi Pilbup 2024, Ustad Anwar Sadat berada di persimpangan jalan. Sejarah menunjukkan bahwa petahana di Tanjung Jabung Barat selalu mengalami kekalahan, namun UAS berpeluang untuk mengubah tradisi ini. "Pilkada selalu dinamis dan tidak dapat diprediksi dengan pasti. Dengan strategi yang tepat dan dukungan publik yang kuat, UAS memiliki peluang untuk mencatat sejarah baru di Tanjung Jabung Barat,” imbuh Irwan Aditama.

Menurutnya, Pilkada tahun ini menjadi momen penting bagi Tanjung Jabung Barat, dan masyarakat akan menentukan apakah UAS mampu mengubah sejarah dan memenangkan Pilbup 2024. “Hasil pemilihan ini akan menjadi penentu arah masa depan daerah dan roda pemerintahan di Tanjab Barat,” demikian kata dia.

Editor: Sebri Asdian