Isyarat DEJ Jelang Pilwako Sungai Penuh

Isyarat DEJ Jelang Pilwako Sungai Penuh

BEKABAR.ID, SUNGAIPENUH - Sorotan politik kembali mengarah ke sosok Defitra Eka Jaya (DEJ) menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwako). DEJ, yang dikenal sebagai figur prominent di Kota Sungai Penuh, menjadi pusat perhatian karena mengisyaratkan kemungkinan keterlibatannya dalam kontes politik yang akan datang.

Dalam wawancara eksklusifnya dengan bekabar.id, DEJ mengungkapkan bahwa ia tengah menimbang-nimbang opsi untuk kembali ke panggung politik dalam Pilwako berikutnya, yang dijadwalkan pada tahun 2029.

Meskipun saat ini fokusnya terbagi antara pengembangan usaha pribadinya dan pengabdian di Sungai Penuh, DEJ tidak menutup pintu untuk kembali berkontribusi dalam kepemimpinan. "Saat ini, tekad saya sudah bulat, tidak akan maju pada Pilwako Sungai Penuh. Saya masih fokus dengan usaha yang sudah saya rintis," ujarnya.

DEJ menegaskan bahwa dia sedang menempuh jalan sunyi dalam pengabdian. Meski telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi tanah kelahirannya, DEJ memilih untuk tidak mencari popularitas dengan menempuh jalan sunyi. Baginya, keikhlasan dan ketulusan dalam berbuat adalah hal yang lebih penting daripada mencari popularitas. "Saat ini, saya lebih memilih untuk tidak menonjolkan diri dan membiarkan masyarakat menilai," ucapnya.

Menariknya, DEJ juga membeberkan bahwa dalam menatap Pilwako 2024 ini, Walikota Sungai Penuh Ahmadi Zubir pernah mengajaknya untuk untuk berpasangan menjadi Wakilwalikota. Meskipun mendapat tawaran tersebut, DEJ memilih untuk menunda langkah politiknya.

"Keputusan tersebut bukanlah sebuah penolakan, melainkan sebuah pilihan yang saya rasa tepat, sesuai dengan kondisi dan keadaan saya sekarang," imbuhnya.

Dalam situasi politik yang semakin memanas, masyarakat menantikan langkah selanjutnya dari DEJ, yang diharapkan dapat membawa pengaruh positif dalam proses demokrasi di Kota Sungai Penuh.

Meskipun belum menentukan langkah konkret untuk Pilwako 2029, kehadiran DEJ di panggung politik Kota Sungai Penuh menambah warna dalam persaingan politik menjelang masa-masa pemilihan yang akan datang.

Sebelumnya DEJ juga pernah memberikan pandangan terhadap Tiga Dusun (3D) di Kota Sungai Penuh, tempat di mana kekuatan politik disebut-sebut selalu mendominasi, menjadi pedoman dan menjadi penentu disetiap Pemilihan Walikota (Pilwako) Sungai Penuh.

Menurutnya kondisi 3D tersebut disebabkan beberapa faktor, salah satunya kondisi masyarakat 3D yang masih mudah terkana politik belah bambu.

"Faktanya masyarakat Tiga Dusun masih mudah diadu domba dan dipecah belah. Kalau solid dan satu komando, saya rasa apapun bentuk persoalannya, pasti mudah diatasi," katanya kepada bekabar.id, Sabtu (20/04/24).

Dia menekankan bahwa untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan, masyarakat 3D harus belajar dari masa lalu dan fokus pada kepentingan bersama. "Kita harus belajar dari sejarah dan membangun kebersamaan sebagai fondasi untuk kemajuan politik dan pembangunan. Jika kita terus terbelah oleh politik dan ego pribadi, sulit bagi kita untuk memaksimalkan segala potensi," ujarnya.

Pengusaha yang akrab disapa DEJ ini juga menyoroti perihal ego-ego tokoh yang terasa masih kental. "Karena mungkin sudah merasa sukses dijalan masing-masing, akhirnya tidak memperhatikan aspek persatuan," ucapnya.

Hal tersebut menurut DEJ , harus lah menjadi prioritas untuk dipecahkan. "Agar Tiga Dusun selain diperhitungkan, juga benar-benar bisa mengantarkan putra-putri terbaiknya menjadi orang nomor satu di Kota Sungai Penuh," demikian ucap DEJ.

Editor: Sebri Asdian