BEKABAR.ID, TANJAB BARAT - Wakil ketua DPRD Tanjab Barat Ahmad Jahfar menuturkan bahwa kesejahteraan untuk para pegawai Sara dab guru ngaji harus diperhatikan. Hal itu mengingat tugas mulya yang di emban oleh para guru tersebut. "Harus kita pikirkan, karena mereka tidak pernah menyampaikan keluhan perihal gaji, tetapi ada baiknya kita lah yang memikirkannya," kata setelah melakukan Reses di Desa Pasar Senin, Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjab Barat, Jumat (23/01) lalu. Selanjutnya, kebutuhan mengenai insentif bagi ketua RT. Jahfar menjelaskan, peran para ketua RT adalah menjadi ujung tombak pemerintah, meskipun ketua RT tidak menjadi bagian dari aparatur pemerintahan desa. "Yang paling memprihatinkan honornya itu kan hanya Rp 400 ribu semenjak zaman pak Usman Ermulan. Untuk itu ke depan, kita akan mengupayakan bagaimana ketua RT ini mendapatkan porsi honor yang layak dan cukup," bebernya. Terkait dengan kebutuhan pendidikan, lanjut Jahfar, yang paling banyak ditanyakan adalah mengenai nasib tenaga guru yang pada hari ini guru SLTA dialihkan kebijakannya dan pengelolaannya ke provinsi. "Pada kenyataannya setelah pindah, pihak provinsi ini menarik guru-guru itu yang kesejahteraannya malah tidak terjamin. Ini tentu hal yang patut disayangkan," imbuhnya. Diungkapkannya, berdasarkan keterangan-keterangan yang di sampaikan, bahwa masyarakat mengeluh sekali karena pada kenyataannya ada beberapa bulan di tahun yang lalu kesejahteraan (gaji, red) mereka ada yang tidak dibayar. "Kita berharap dengan tariknya kewenangan SMU, SMK dan Madrasah Aliyah ke Provinsi kesejahteraan mereka akan lebih terurus terutama tingkat kesehatan," katanya. Untuk diketahui, saat melakukan reses ia disambut oleh ratusan masyarakat sekitar yang begitu antusias berpartisipsi dalam menyampaikan aspirasi. Dalam reses tersebut, selain persoalan pendidikan dan kesejahteraan para pendidik, Ahmad Jahfar juga menyerap persoalan infrastruktur dari masyarakat. (wow)