BEKABAR.ID, KERINCI - Meri Amelia Wati, warga Desa Pauh Tinggi, Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci, Provinsi Jambi gelar akad nikah dengan Daniel didepan jenazah ibu kandungnya.

Air mata Meri terus berlinang saat memandangi jenazah sang ibu yang meninggal dunia beberapa jam sebelum akad anaknya berlangsung.

Para tamu yang mengahidiri resepsipun ikut hanyut dalam suasana bahagia yang bercampur dengan duka tersebut.

Nural, salah seorang warga Desa Pauh Tinggi mengatakan semasa hidup Ibu Meri selalu bertekad melihat dengan segera anaknya diakadkan.

"Tapi Allah berkehendak lain, ibunya meninggal tadi malam dan paginya Meri langsung menikah," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya Meri hidup sebatangkara setelah ibunya dan suadaranya meninggal dunia.

"Namun setelah akad tentu ia akan tinggal bersama suaminya," ucap Nural.

Untuk diketahui, Meri adalah putri Bungsu dari tiga bersaudara, kedua saudaranya meninggal yakni Andeska Jumira meninggal saat bujangan berumur 23 tahun, sedangkan kakaknya yang bernama Nespa Harkuler meninggal 7 bulan lalu dengan umur 29 tahun. (wow)