BEKABAR.ID, JAMBI - Malam itu, Selasa 13 Agustus 2024 di Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, ketenangan berubah menjadi tragedi.
Suara sirene dari mobil Damkar dan Penyelamatan Kota Jambi memecah keheningan, membawa kabar duka yang segera mengguncang seluruh warga sekitar. Di dalam sebuah sumur berkedalaman sembilan meter, dua nyawa terjebak dan akhirnya tak terselamatkan.
Raden Herman dan Suhaimi, dua warga setempat, tengah berusaha memperdalam sumur yang mengering akibat musim kemarau. Namun, upaya mereka berubah menjadi malapetaka ketika keduanya diduga kehabisan oksigen di dalam sumur tersebut. Aroma gas yang menyengat dan kandungan minyak di dalam sumur semakin memperburuk keadaan, membuat mereka tak mampu keluar dari perangkap maut itu.
Petugas Damkar dan Penyelamatan segera bergerak, dengan peralatan lengkap mereka turun ke dalam sumur yang gelap dan berbahaya. Waktu terasa begitu lambat, setiap detik dipenuhi ketegangan. Warga yang berkumpul menyaksikan dengan napas tertahan, berharap cemas akan keajaiban yang mungkin terjadi.
Kurang dari satu jam, petugas berhasil mengangkat kedua tubuh yang telah tak bernyawa. Proses evakuasi berlangsung dramatis, menggetarkan hati semua yang menyaksikannya. “Diduga kedua korban kehabisan oksigen saat berada di dalam sumur, ketika mendalami sumur yang kering di musim kemarau ini,” ungkap Kadis Damkar Kota Jambi, Mustari Affandi, dengan nada berat yang mencerminkan duka mendalam.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Raden Herman dan Suhaimi dibawa ke rumah masing-masing. Suasana pilu langsung menyelimuti rumah duka. Isak tangis keluarga yang kehilangan orang terkasih menggema, memecah keheningan malam yang kelam.
Esok hari, kedua korban akan dimakamkan, meninggalkan duka yang mendalam di hati mereka yang ditinggalkan. Tragedi ini menjadi pengingat betapa rapuhnya hidup di hadapan takdir yang tak terduga.(*)