BEKABAR.ID, BANGKO - Masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH), harus
benar-benar orang dari keluarga miskin. Masih ditemukan, Aparatur Sipil Negara
(ASN), orang kaya dan orang yang sudah meninggal masih menerima bantuan sosial
tersebut.
Hal ini dikatakan Sekda Merangin Fajarman, ketika menyalurkan
bantuan PKH secara simbolis kepada 11 orang kepala keluarga, pada upacara kedisiplinan di halaman kantor
bupati Merangin, Senin (31/1).
‘’Masih ada orang yang sudah meninggal dunia tapi mendapatkan
bantuan PKH itu kejadiannya begini. Ada warga yang memiliki kartu bantuan PKH
itu meninggal, tapi kartu itu kemudian dimanfaatkan oleh orang lain,’’ujar
Sekda.
Ada lagi lanjut sekda, orang yang tidak miskin berkehidupan
serba kecukupan tapi menerima bantuan PKH dan ada lagi ASN yang pintar-pintaran
namanya masih dalam daftar penerikan bantuan PKH.
‘’Kalau sudah seperti itu, jelas bantuan PKH ini jadi tidak
tepat sasaran dan jadi sangat tidak efektif sekali. Untuk itu perlu dibuat
usulan untuk mereviw data warga penerima bantuan PKH tersebut,’’jelas Sekda.
Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak tegas Sekda, harus
segera mereviw data warga menerima bantuan PKH dan kembali membuat data warga
pemerima PKH yang falid.
Bantuan PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat
kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat
PKH dengan cara diberi kartu PKH.
Kartu PKH ini berfungsi sebagai kartu pengambilan Sembako.
Kartu ini bukan untuk menabung, tapi untuk pengambilan Sembako ke warung yang
sudah ditunjuk sesuai dengan jumlah dana yang diberikan. (teguh/kominfo)