Pinto Apresiasi Usulnya Sungai Batanghari Sebagai Jalur Batubara Direspon Gubernur

Pinto Apresiasi Usulnya Sungai Batanghari Sebagai Jalur Batubara Direspon Gubernur

BEKABAR.ID, JAMBI - Permasalahan angkutan batubara terus diupayakan. Permasalahan ini mendapat perhatian dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara. Ia tak henti-hentinya mendorong pemerintah agar serius dan segera menyelesaikan masalah ini.

Pinto berpendapat solusi dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah menghidupkan kembali Sungai Batanghari yang dapat dimanfaatkan sebagai jalur angkutan batubara, maka dapat mengurangi kemacetan lalu lintas.

Sejak tahun 2019 ia meminta agar jalur sungai dimanfaatkan untuk transportasi batubara sehingga tidak mengganggu jalan darat dan mengurangi kecelakaan. Selain demi keamanan, dirinya juga berpendapat bahwa jalur sungai dinilai sebagai jalan alternatif yang memiliki jalur dan jarak tempuh yang lebih singkat dan aman di banding jalur darat.

Kemudian pada sambutan Gubernur Jambi saat rapat paripurna terkait Ranperda APBD T.A 2023 Senin (24/10) di Gedung DPRD Provinsi Jambi menyampaikan, bahwa untuk mengatasi permasalahan angkutan batubara Pemerintahan Provinsi Jambi akan berencana membangun infrastuktur terutama menjadikan Sungai Batanghari sebagai jalur transportasi angkutan batubara.

"Saya sangat mengapresiasi atas rencana yang akan dilakukan Pemprov Jambi. Harapannya, dengan di bangunnya Sungai Batanghari menjadi jalur utama angkutan batubara maka permasalahan dapat diselesaikan. Warga merasa aktivitas mereka tidak lagi terganggu, lalu lintas lancar serta angkutan batubara dapat beroperasi dengan lancar," kata Pinto, Jumat (28/10/2022).

Ditambahkannya selain jalur sungai, pihak investor swasta atau para pengusaha batubara juga harus membentuk konsorsium untuk membangun jalan khusus batubara, sehingga banyak alternatif pengangkutan batubara dari stockpile di mulut tambang menuju pelabuhan, baik pelabuhan Talang Duku milik PT Pelindo maupun dermaga jeti milik perusahaan swasta.

"Dengan beberapa alternatif jalur angkutan, baik darat maupun sungai maka kemacetan dapat dihindari dan kerusakan jalan dapat diminimalisir," tutup Pinto.(*)