BEKABAR.ID, JAMBI - Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Batanghari Muaro Jambi Ivan Wirata menjadi narasumber dalam acara Talk Show dengan mengusung tema Strategi Peningkatan SDM Dalam Bidang Pertanian Terintegrasi Berkelanjutan di Desa Baru, Kecamatan Mestong, Selasa (30/5/2023). Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Dr. Ardi Novra, MP Dosen dan Peneliti Universitas Jambi.
Ivan yang digadang akan kembali maju pada Pemilihan Bupati (Pilbub) 2024 mendatang itu mengatakan, seperti yang diketahui bahwa secara garis besar pertanian di Indonesia sangat terganggu oleh ancaman pandemi Covid-19 beberapa tahun belakang."Akibat itu suplai pangan terhambat, permintaan produk pertanian menurun, ancaman krisis pangan, serta pembatasan ekspor pangan global terjadi," papar politis Golkar tersebut.
Selain itu, menurut Ivan, FHO juga memprediksi akan terjadi kekeringan sehingga petani harus melakukan percepatan tanam dengan disertifikasi pangan yang mutlak. "Berkenaan hal itu, setelah kita melewati badai pandemi tentu kita dituntut kembali untuk bangkit agar sistem pertanian kita kembali stabil hingga munculnya peningkatan kualitas pangan dalam pembangun pertanian," tegasnya.
Pembangunan pertanian ini akan berdampak pada tersedianya pangan untuk 267 juta jiwa, meningkatnya kesejahteraan petani, dan dapat meningkatkan ekspor pangan secara baik. Kata Ivan, tujuan pembangunan pertanian dapat dilakukan dengan salah satu kegiatan yaitu kostratani yang merupakan pusat kegiatan pembangunan berbasis Teknologi Informasi.
"Kostratani diharapkan dapat meningkatkan kualitas pangan dan membangun pertanian kita untuk masa mendatang, dan itu untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Hal tersebut dapat terlaksana tentu tugas kita sebagai petani juga harus mampu meliputi peningkatan produktivitas, produksi, dan ekspor, peningkatan populasi ternak, pengembangan SDM, serta penerapan mekanisme pertanian dengan ekspansi pertanian," pintanya.
Disisi lain, Ivan menyampaikan bahwasyahnya juga dapat dipahami akan keterbatasan SDM dan rendahnya minat generasi muda dalam bidang pertanian sehingga membuat produk-produk pertanian menjadi tidak bisa bersaing dengan pasar luar. "Padahal sasaran strategis yang dapat dilakukan sebagai antisipasi yakni dengan meningkatkan pencapaian produktivitas komoditas unggulan tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman perkebunan, meningkatkan kualitas penyelenggaraan penyuluhan, meningkatkan tenaga kerja produktif di sektor pertanian, serta pemberdayaan agribisnis berbasis korporasi petani," jelasnya.
Dr. Ardi Novra juga menjelaskan dua aspek yang harus dipahami oleh petani dan khususnya petani muda. Dua aspek itu yaitu adaptif dan inovatif. “SDM pertanian yang adaptif harus memperhatikan aspek-aspek seperti perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan agar dapat menciptakan pertanian yang tangguh. Contohnya dapat menahan guncangan gejolak pasar, perubahan cuaca, dan serangan hama selain itu juga dapat beradaptasi dan berevolusi dalam menghadapi segala kondisi dan menjaga resiliensi terhadap perubahan," tuturnya.
SDM pertanian juga harus inovatif agar dapat memperhatikan aspek perubahan dalam pembangunan pertanian, perubahan sistem pengetahuan, dan pada hadirnya new agriculture. Sistem inovasi dalam pertanian sangat dibutuhkan oleh petani milenial untuk bisa menjangkau semua aspek dalam pertanian seperti produksi, teknologi, pasar, dan kelembagaan.
“Generasi milenial untuk masa depan pertanian tumbuh di lingkungan yang memanfaatkan teknologi canggih. Generasi ini juga seharusnya lebih visioner, inovatif, open minded, optimistis, dan suka dengan tantangan. Untuk membangun pertanian, dapat dilakukan dengan pembinaan petani melalui kelembagaan," pungkasnya.