BEKABAR.ID, JAMBI - Insiden kejadian Penton atau kapal pengangkut batubara yang menabrak tiang pengaman jembatan Aurduri I, pada Hari Senin (13/5) lalu, masih terus berguli dan dikaji oleh anggota dewan.
Pada hari Rabu 15 Mei 2024, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata telah mengungkapkan analisisnya persoalan kejadian itu.
Ivan mengatkan kejadian itu sangak berdamapak terhadap ketahanan kekuatan pada jambatan Aurduri I, pasalnya tiang utama pada jembatan terancam bergeser atau miring dari posisi sebelumnya yang sudah dikaji pada saat pembanguan jembantan.
Apalagi jembatan itu menjadi penghubung antar Kota Jambi dengan Muaro Jambi yang dilalui oleh berbagai bentuk kendaraan besar seperi bus, truk dan lain sebagainya.
“Selain itu jembatan Aurduri I juga menjadi penghubung antara Jambi menuju berbagai Provinsi atau ruas jalan lintas sumatera, Jembatan itu juga untuk mempercepat aktivitas Masyarakat Jambi dan penunjang Ekonomi Jambi” kata Ivan.
Mantan kadis PU ini juga menjelaskan, adapun pungsi utama dari beberapa penopang (pilar) itu sebagai pondasi untuk ketahanan keseimbangan dari tiang utama atau fender jambatan, baik dalam menopang beban mati mapun kejadian yang dibawak oleh derasnya arus sungai.
“Fungsi dibangunnya fender juga untuk melindungi dan sebagai
bumper dalam pelindung tiang utama dari benturan langsung terhadap tiang
utama,” bebernya.
Lebih jauh, Ivan menjelaskan, jembatan Batanghari I yang berlokasi di Kota Jambi Provinsi Jambi itu memiliki panjang 504 meter dengan lebar 9 meter yang melintang diatas Sungai Batanghari.
Jembatan itu dibangun oleh Kementerian PUPR, yang di kelola oleh Ditjen Bina Marga, dan pemeliharaan dilaksanakan oleh balai pelaksanaan jalan nasional (BPJN) Jambi. (*)