PILKADA Bungo 2024: Mencari Kepemimpinan Sederhana Menyelesaikan Masalah-Masalah Sederhana

PILKADA Bungo 2024: Mencari Kepemimpinan Sederhana Menyelesaikan Masalah-Masalah Sederhana

Oleh:

Dedek Helida Pitra*

Pilkada Kabupaten Bungo menjadi sorotan penting dalam dinamika politik lokal pada tahun 2024 ini. Setelah terlaksana dengan baik Pemilu 2024, politik lokal langsung hangat dengan munculnya figur-figur lokal yang akan digadang layak menjadi kepala daerah. Dalam konteks ini, kepemimpinan sederhana mungkin saja sosok menjadi figur yang perlu dipertimbangkan untuk menyelesaikan masalah-masalah sederhana yang dihadapi oleh masyarakat di Kabupaten Bungo. Kita seringkali terbuai oleh janji-janji monumental (terkesan bagus), namun terkadang keberhasilan berasal dari kebijakan-kebijakan yang sederhana atau namun efektif.

Pertama-tama, kita perlu menggali lebih dalam tentang arti kepemimpinan sederhana. Ini bukan berarti mengesampingkan ambisi atau merendahkan kapasitas calon seorang pemimpin Bungo kedepanya. Sebaliknya, ini mengacu pada kemampuan untuk tetap terhubung dengan masyarakat, memahami kebutuhan dasar mereka, dan menanggapi masalah-masalah sehari-hari dengan solusi yang langsung dan mudah dipahami.

Pemimpin yang sederhana merupakan dambaan masyarakat. Karena, lewat pemimpin sederhana, masyarakat akan menjadi lebih dekat dengan pemimpinya. Selain itu, dipimpin oleh figur yang sederhana juga akan lebih merakyat atau tidak ada batasan antara pemimpin dengan masyakatnya. Tegur sapa lebih mudah, dan masyarakat akan merasa nyaman. Sederhana bukan berarti harus susah. Juga harus miskin, sederhana justru bentuk lain dari tranformasi pemimpin yang dirindukan masyarakat mungkin salah satunya dirindukan masyarakat Kabupaten Bungo. Di mana pemimpin tidak akan lebih kaya dari masyarakatnya, juga tidak lebih susah dari pada masyarakatnya. Antara masyarakat dan pemimpin tidak ada batas.

Pilkada Bungo tentu memiliki tantangan tersendiri dan juga tidak jauh beda di Pilkada daerah lain yang mana pada tahun 2024 akan digelar Pilkada serentak Se-Indonesia. Dalam menyelesaikan masalah-masalah sederhana, seorang pemimpin perlu memiliki empati yang mendalam terhadap kehidupan sehari-hari rakyatnya. Memahami kebutuhan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan adalah langkah awal untuk menciptakan solusi yang konkret.

Kepemimpinan sederhana juga membutuhkan transparansi dan akuntabilitas untuk . Seorang pemimpin harus bersedia untuk mempertanggungjawabkan setiap keputusan dan tindakan mereka kepada masyarakat. Dengan cara ini, rakyat dapat merasa terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan memiliki kepercayaan yang lebih besar terhadap pemerintahan mereka.

Dalam konteks Pilkada Bungo digelar November nanti, fokus pada pengembangan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja dapat menjadi kunci utama. Menghadirkan peluang usaha mikro dan kecil, mendukung pertanian lokal, dan mempromosikan budaya lokal dapat menjadi strategi sederhana namun efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan. Pelayanan publik, forum terbuka, dan mekanisme umpan balik dapat menjadi sarana untuk mendengar aspirasi rakyat secara langsung yang menurut penulis ini tidak terlihat di Pemerintahan yang berjalan sekarang. Hal ini memungkinkan pemimpin untuk menyesuaikan kebijakan mereka sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

Namun demikian, kepemimpinan sederhana tidak berarti mengabaikan isu-isu kompleks. Pemimpin yang efektif harus mampu merancang strategi yang holistik (cara pandang Menyeluruh) untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin kompleks dan saling terkait. Keseimbangan antara sederhana dan kompleksitas dalam pengambilan keputusan adalah kunci keberhasilan.

Pilkada Bungo tahun 2024 dapat menjadi peluang untuk mengubah paradigma politik lokal khususnya di Kabupaten Bungo. Mengusung kepemimpinan sederhana tidak hanya tentang menyelesaikan masalah saat ini tetapi juga tentang membangun dasar yang kuat untuk masa depan bungo yang berkelanjutan. Sebuah pemerintahan yang responsif, terbuka, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat dapat menjadi menyebabkan terjadinya perubahan positif yang lebih luas dalam masyarakat.

Dalam rangka mencapai tujuan ini, peran media massa juga tidak bisa diabaikandan mudahan tulisan saya dimuatkan. Media memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik dan memonitor kinerja pemerintahan. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah dan media dalam menciptakan informasi yang akurat dan transparan sangat penting untuk menjaga integritas dan kredibilitas kepemimpinan sederhana yang diusung.

Secara keseluruhan, Pilkada Bungo tahun 2024 ini memerlukan pemimpin yang dapat merangkul sederhana sebagai kebijakan utama masyarakat yang di pimpin. Dengan fokus pada kebutuhan dasar masyarakat, transparansi, partisipasi aktif, dan solusi yang konkret, kita dapat menciptakan fondasi untuk pemerintahan yang berhasil dan masyarakat yang lebih sejahterah. Pemilihan kepemimpinan sederhana adalah langkah penting menuju perubahan positif yang kita harapkan dan butuhkan.

Analisis penulis di media online sudah muncul beberapa figur atau tokoh yang di gadang maju untuk Pilkada Kabupaten Bungo 2024 seperti; Jumiwan Aguza (Wakil Ketua DPRD Bungo), Dr. Erick Muhammad Hendrizal (Pengusaha), Martunis Ahmad, A.Md (Wakil Ketua DPRD Bungo), Maidani, S.E (Pengusaha), Safrudin Dwi Apriyanto (Wakil Bupati Bungo), Verawati Mashuri (Ketua TP PKK Kabupaten Bungo/Isti Bupati), Ria Mayang Sari, S.H.,M.H (Anggota DPD RI), M. Mahili, MH, S.H.,MH (Politisi Jambi), Dr. Alfarobi, S.H. M.H (Pengusaha & Pengacara). Dari nama-nama ini mungkin ada yang cocok untuk opini artikel ini untuk masyarakat bungo di Pilkada Bungo 2024 ? tentu itu tergantung asumsi dan perspektif masyarakat yang menilai !


*Dedek Helida Pitra (Dosen MKU Universitas Muhammadiyah Muara Bungo/Sekretaris Majelis Dikdasmen Pendidikan Non Formal Pimpinan Daerah Muhammadiyah Muara Bungo)