Oleh:
Dedek Helida Pitra*
Sebagai gerakan Islam yang memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan. Muhammadiyah telah menjadi salah satu kekuatan yang signifikan dalam pembentukan masyarakat sipil di Indonesia. Dari mulai pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan masyarakat. Muhammadiyah telah terlibat dalam berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup umat.
Dalam konteks ini, Musyawarah Wilayah (Musywil) Pemuda Muhammadiyah Jambi yang diagendakan 30 April sampai 01 Mei 2024 menjadi momentum penting untuk membahas arah gerakan ke depan (yang selama ini cendrung jalan ditempat).
Musywil bukan hanya soal eksistensi organisasi yang hanya keliatan timbul ketika ada momen atau musiman (Pilkada, Muswil, Musda), tetapi juga tentang kontribusi dan kolaborasi yang dapat dilakukan oleh para kader Pemuda Muhammadiyah untuk Peserikatan Jambi. Mengingat dinamika sosial dan tantangan zaman yang terus berkembang.
Pemuda Muhammadiyah Jambi, sebagai bagian dari Angkatan Muda Muhammadiyah Muhammadiyah, memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan meneruskan Misi dan Visi Perserikatan Muhammadiyah dengan gerakan dakwah secara keseluruhan.
Namun, dalam melaksanakan peran AMM dilapangan, seringkali tidak jalan atau bahkan distorsi dalam pemahaman tentang apa sebenarnya yang harus menjadi fokus dan prioritas. Terutama dalam konteks Musywil, di mana seringkali perdebatan lebih banyak berkutat pada urusan internal dan eksistensi organisasi, daripada pada kontribusi nyata yang dapat diberikan kepada masyarakat dan bangsa.
Mungkin ini opini kritis dan ilmiah dari penulis bahwa perlu mempertimbangkan dan perlu dikritisi oleh Angkatan Muda Muhammadiyah jambi. Pertama, penting untuk mengakui bahwa eksistensi organisasi adalah hal yang penting, namun bukanlah tujuan utama maksud dan tujuan Pemuda Muhammadiyah.
Kedua, Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan Islam di kalangan muda seharusnya lebih fokus menghidupkan Usaha Gerakan dalam rangka mewujudkan maksud dan tujuan organisasi, diantara bagaimana memberikan kontribusi yang nyata di Amal Usaha Muhammadiyah yang ada di jambi untuk menjalankan dakwah muhamamdiyah dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Ketika, Penulis penilai sebagai angkatan muda muhammadiyah yang merupakan organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah perlu berkontribusi nyata untuk menggerakkan kader untuk terlibat aktif dalam mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah terutama amal usaha pendidikan (TK, SD sampai dengan Perguruan Tinggi). Sudah sepatutnya kader perserikatan berkontribusi nyata di rumah kita sendiri sebagai kader perserikatan muhammadiyah yang merupakan bagaian gerakan ilmu dan amal. Tentu kader yang benar kader bukan Kader Papan Nama.
Melihat kondisi muhammadiyah di provinsi jambi sudah mulai diterima oleh masyarakat, salah satu faktor adalah dengan adanya Amal Usaha Muhammadiyah yang mulai berkembang, terutama Perguruan Tinggi, tetapi sangat disayangkan ketika Perguruan Tinggi kita mulai dikenal tidak diimbangi oleh Amal Usaha lainnya baik dari tingkat SD sampai dengan SMA/SMK. Perlu dalam hal ini pemuda muhammadiyah jambi mengambil peran konkrit nyata berkolaborasi secara keorganisasian.
Pemuda Muhammadiyah Jambi adalah kader yang dapat terlibat aktif dalam pembangunan perserikatan di tingkat lokal, sebagai salah satu provinsi di Indonesia dengan potensi sumber daya alam yang besar tetapi belum terlalu handal dalam Sumber Daya Manusia, juga memiliki tantangan besar dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pemuda Muhammadiyah Jambi dapat berperan aktif dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui perserikatan terkhusus di Amal Perserikatan Muhammadiyah.
Selanjutnya Pemuda Muhammadiyah Jambi dapat membantu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di kabupaten kurang berkembang melalui Amal Usaha Muhammadiyah. AMM jambi juga dapat mengorganisir program-program pembangunan dan pengembangan sekolah muhammadiyah bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian, Pemuda Muhammadiyah Jambi mereka tidak hanya berkontribusi pada pendidikan, tetapi juga memperkuat hubungan antara Muhammadiyah dan masyarakat secara keseluruhan.
Angkatan Muhammadiyah jambi juga perlu menghindari jatuh ke dalam pola pikir sempit atau sektarian. Mereka harus dapat bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki niat baik dan komitmen untuk membangun masyarakat yang lebih baik, tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau ideologi politik.
Ini adalah tantangan besar, terutama dalam konteks polarisasi politik 2024 yang semakin meningkat di Indonesia belakangan ini. Namun, hal ini menjadi sangat penting dalam memastikan bahwa kontribusi kader benar-benar dapat dirasakan oleh perserikatan dan masyarakat secara luas.
Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiya nantinya momen penting bagi para kader untuk merenungkan kembali tujuan organisasi yaitu menghimpun, membina, dan menggerakkan potensi Pemuda Islam serta meningkatkan perannya sebagai kader untuk mencapai tujuan Muhammadiyah.
*Dedek Helida Pitra (Pendidik di AUM Bungo/Sekretaris Majelis Dikdasmen Pendidikan Non Formal Pimpinan Daerah Muhammadiyah Muara Bungo)