Merasa Paling Idealis

Merasa Paling Idealis

Kata idealis tentu sangat familiar di banyak pendengar. Idealis merupakan sebuah pemikiran atau keyakinan terhadap sesuatu hal secara maksimal. Idealis dapat dirasakan dari beberapa aspek yang terasa amat terlihat sperti apa yang di maksud. Idealis dalam berbagai bentuk berdasarkan empiris penulis :

1. Agama 

2. Dasar Bangsa dan Negara

3. Pendidikan Sepiritual

4. Pendidikan Formal

5. Mental dan Akhlak

6. Seni dan Budaya

7. Perbedaan Yang Menyatukan

8. Lingkungan

Dari ke-delapan hal di atas penulis bermaksut menarik benang merah karena saling berkaitan dan tak bisa terpisahkan, tentu di artikan pantas dan harus di capai bagi seseorang  yang merasa idealis, namun jangan lupakan idealis harus di balance-kan dengan demokratis agar tak semua orang dipaksa harus menerima ke-idealisan sperti yang kita maksud, karena setiap orang punya hak dan punya cara memandang idealis itu sendiri dari sudut pandang apapun yang meraka rasa jadi dasar pijakan ke-idelisan tersebut.

Dari apa yang di tuliskan di atas tentu kita sepakat bahwa idealis punya ciri tertentu agar sesuatu atau seseorang dapat di katakan idealis. Ciri idealis itu sendiri harus dipenuhi sebagai syarat yang dikatakan idealis ;

Pertama : Penuh Inpirasi,

Kedua : Memiliki Hati Yang Tulus,

Ketiga :Teguh Pada Pendirian,

Keempat : Tidak Dapat di-Intervesi,

Kelima : Bertanggung Jawab Atas Ucapan Maupun Lakuan.

Kelima ciri tersebut penulis kutib dari beberapa tokoh yang menjadi dasar tertuangkannya tulisan ini, Kutipan dari beberapa tokoh tersebut adalah : M. Iqbal, Al-Kindi, Al-Farabi, Kunto Wijoyo, Buaya Hamka, Tan Malaka dan Abdul Rozak Fachruddin (AR. Fachruddin).

“Merasa Paling Idealis”

“Idealis bukanlah sebuah kesembongan

Idealis bukan sebuah pencapaian kejayaan

Bukan pula sebuah pinilaian kecerdasan

Bukan sebuah penilaian tingkat spiritual

Bukan sebuah penilaian tingkat intelektual.

Idealis tentu bukan hanya pada segelintir orang baik penguasa atau rakyat biasa.

Idealis tentu juga bukan hanya pada orang kaya baik kaya raya atau tak punya apa-apa.

Idealis tentunya harus kokoh dalam kebenaran sejati abadi dalam perjuangan. 

Idealis bukan lah sebuah tampilan cover

Idealis harus seimbang dengan demokratis

Idealis harus berdasar keyakinan dan ketuhanan

Idealis adalah sebuah hasil dari pemikiran dan pengalaman”.

*Pemikir Sejati Tanpa Intervensi*

“Penulis Biasa”

   Noi Sagala