Menghalalkan Piala Dunia, Melalui Negeri Para Sultan

Menghalalkan Piala Dunia, Melalui Negeri Para Sultan

Oleh:

Yonna Maiyasya Lestari

Tepat 20 November lalu kompetisi piala dunia antar negara diseluruh benua dimulai, qatar sebagai tuan rumah gelaran 4 tahunan tersebut menjadikan piala dunia kali ini sebagai piala dunia paling iconic.

Dengan gelontoran dana hingga triliunan rupiah, senilai 200 miliar dollar AS atau setara Rp 3,13 kuadriliun. Saking besarnya dana yang dikeluarkan piala dunia kali ini menjadi piala dunia yang menawarkan konsep pesta halal bagi warga dunia.

Lalu konsep halal apa saja sih yang disuguhkan Negara Qatar dalam menjadi tuan rumah piala dunia tahun ini?

Pertama, yang paling menjadi perhatian besar warga dunia adalah dengan dilarangnya praktik penyimpangan/maksiat selama digelarnya kompetisi piala dunia diqatar, para suporter antar negara peserta piala dunia dilarang meminum bir/alkohol dan juga tidak diperbolehkannya promosi LGBTQ+

Kedua, Dalam gelarannya panitia piala dunia menghadirkan nuansa keindahan dan toleransi agama islam, dengan menghadirkan konten hadist rasulullah diberbagai sudut kota dinegara tersebut, tidak hanya itu panitia juga menyediakan bagi peserta yang ingin mengenal islam lewat para pendakwah profesional yang telah disediakan oleh panitia.

Ketiga, Dalam pembukaan piala dunia menyuguhkan tradisi arab dibalut dengan kolaborasi antara non muslim dan muslim, terlihat juga dalam atraksinya melantunkan surat al hujurat ayat 13 yang kental dengan makna persatuan dan toleransi antar umat manusia.

Keempat, Hampir semua pengunjung/suporter negara-negara peserta piala dunia di berikan fasilitas dan pelayanan yang layak bagi para pengunjung yang ingin berhemat dinegara qatar sebagai tuan rumah.

Kelima, Dari Qatar Umat Islam didunia belajar bagaimana mendakwahkan islam dengan kekayaan, ketertiban dan keindahan sehingga islam yang dikenal sebagai  agama yang universal rahmatan lil 'alamin dan toleran benar-benar terdedikasikan untuk dunia bukan hanya umat Islam.

Dari konsep halal tersebut, tentu banyak kritikan dan ketidaksukaan dari beberapa kalangan, tapi tidak bisa kita nafikkan bahwa piala dunia yang digelar diqatar sebagai unbeliveable moment and the best world cup in history. (*)